Serang (Antara News) - Hasil Sensus Ekonomi (SE)2016 menyebutkan jumlah unit usaha di Provinsi Banten naik 14,21 persen dibandingkan hasil SE2006, yakni dari 849 ribu usaha menjadi 969 ribu usaha.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa, mengatakan pertumbuhan unit usaha di Banten tergolong rendah karena ada beberapa jenis usaha yang ditengarai memperlambat pertumbuhannya.

"Saya melihat usaha yang cukup mencukup menjamur di tahun 20016 seperti angkutan becak, angkutan ojek dan warung telekomunikasi, saat ini berkurang sangat signifikan," katanya.

Ia menjelaskan jumlah wartel turun drastis akibat kemajuan teknologi informasi yang menyebabkan perannya digantikan oleh telepon selular. Demikian pula angkutan ojeg berkurang jauh karena kemudahan dalam pengajuan kredit kepemilikan kendaraan kendaraan bermotor

Sementara usaha-usaha lainnya mengalami kondisi yang cukup sama karena dianggap kegiatannya sudah tidak cukup prospektif jika ditinjau dari pendapatan usaha yang diterima saat ini. Para pelaku usaha tadi tidak seluruhnya beralih profesi menjadi pelaku usaha pada kegiatan lain, namun sebagian besar memilih menjadi pekerja di usaha-usaha lain yang dianggap lebih memiliki prospek yang lebih baik ditinjau dari sisi pendapatan yang diterima.

Dilihat dari lokasi usaha, ia mengatakan 668 ribu usaha merupakan usaha rumah tangga, meliputi kegiatan usaha yang secara operasional dilakukan di dalam rumah tangga, usaha kaki lima, usaha keliling, dan jenis usaha lainnya, seperti pertambangan dan penggalian perorangan serta kegiatan persewaan kamar atau rumah.

Sebanyak 301 ribu usaha sisanya adalah usaha pada bangunan khusus usaha, yaitu usaha yang berlokasi pada bangunan yang khusus diperuntukkan sebagai tempat usaha, bukan yang lain, ujarnya.

Jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2016 terbanyak berada di Kabupaten Tangerang, yaitu mencapai 243 ribu usaha. Disusul oleh Kota Tangerang pada urutan kedua terbesar dengan 158 ribu usaha.

Adapun kabupaten/kota yang memiliki jumlah usaha paling sedikit dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi Banten adalah Kota Cilegon, hanya sebesar 44 ribu usaha.

Dilihat dari pertumbuhan jumlah usaha, Kota Tangerang Selatan merupakan kota dengan peningkatan jumlah usaha paling tinggi yaitu sebesar 27,39 persen dibanding tahun 2006. Kebalikan dari kondisi itu, meskipun berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016, Kabupaten Tangerang memiliki jumlah usaha terbanyak di Provinsi Banten, namun ternyata angka pertumbuhan jumlah usaha adalah yang paling rendah, karena hanya meningkat 6,81 persen, katanya.

Secara nasional, kata Agoes Soebeno, jumlah usaha hasil SE2016 Provinsi Banten menempati urutan ke enam setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Pertumbuhan jumlah usaha di Banten menempati urutan ke dua tertinggi dibanding provinsi lain di Pulau Jawa.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016