Serang (Antara News) - Pihak kelurahan di Kota Serang menyatakan perlunya data Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk diperbarui agar tepat sasaran yakni pelajar dari keluarga tidak mampu.

"Kalau menggunakan data yang ada sekarang ada yang dobel, alamat pengiriman salah, serta sudah tamat SMA/ sederajat," kata Lurah Cipare, Kota Serang, Supardi di Serang, Selasa.

KIP yang datanya masih salah akan ditunda di kelurahan sampai ada pemberitahuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menarik kembali KIP tersebut, jelas dia.

"Kami mengetahui ada yang dobel karena penerima mengembalikannya ke kantor kelurahan, sedangkan yang alamatnya salah dikembalikan melalui RT/ RT," ujar dia lagi.

Kemudian ada juga orang yang statusnya bukan pelajar namun masih mendapatkan KIP. Hal ini terjadi karena di Kartu Keluarga statusnya masih pelajar belum diperbarui, ungkap Supardi.

Meskipun  pembagian KIP masih ada yang tidak tepat sasaran, namun banyak juga yang sesuai sasaran. Seperti berdasarkan penelusuran Antara di SMK 2 kota Serang, Banten, ada juga siswa-siswa yang menerima KIP.

"Di sekolah ini sudah mendapat KIP sejak bulan Juli 2016 dan yang mendapatkannya sekitar 20 - 25 siswa." kata Guru TU
SMKN 2 kota Serang, Heru Kusumahadi.

Kartu Indonesia Pintar ini di peruntukan untuk pelajar yang tidak mampu dan bagi yang belum mendapatkan kartu ini bisa mengusulkan ke sekolah yang bersangkutan.

Kelurahan akan membagikan KIP kepada siswa/siswi yang kurang mampu lalu siswa yang sudah mendapatkan KIP harus membawa kartu tersebut ke sekolah untuk di daftarkan sebagai calon penerima dengan cara memasukan nomor KIP siswa ke dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Dana Kartu Indonesia Pintar ini akan disalurkan setiap 1 semester atau 6 bulan sekali. Dengan adanya KIP ini para orang tua siswa tidak akan merasa terbebani dengan biaya sekolah anaknya.

Pewarta: Danu

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016