Serang (Antara News) - Bank Indonesia menyebutkan perekonomian Provinsi Banten Triwulan-II 2016 mengalami pertumbuhan 5,16 persen (yoy) dengan nilai Rp127,73 triliun, meningkat dibandingkan triwulan-I 2016 yang tercatat 5,10 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Selasa, mengatakan tumbuhnya perekonomian Banten ditopang konsumsi rumah tangga dan pemerintah yang meningkat sejalan dengan masuknya bulan Ramadhan. Sementara investasi tumbuh stabil ditopang oleh pembangunan proyek multiyears milik swasta.   

Disisi lain, ekspor luar negeri menunjukkan perlambatan yang disebabkan oleh belum kuatnya permintaan luar negeri, kata Budiharto seraya menambahkan meski demikian tingginya permintaan domestik menjadi penopang tumbuhnya ekspor total, sekaligus berkontribusi pada tumbuhnya lapangan usaha perdagangan di sisi penawaran.

Ia mengatakan meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan berlanjut pada triwulan-III 2016 sejalan dengan terealisasinya proyek pemerintah yang mendorong lapangan usaha industri pengolahan dan konstruksi.

Sejalan dengan hal tersebut, konsumsi baik swasta maupun pemerintah diperkirakan akan tumbuh lebih kuat. Membaiknya optimisme pelaku usaha terhadap perkiraaan realisasi usaha triwulan-III 2016 juga diharapkan dapat mendorong investasi tumbuh lebih tinggi.

Pada bagian lain, Budiharto juga menjelaskan perkembangan harga pada triwulan-II 2016 tercatat 3,77 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan-I 2016 sebesar 5,70 persen (yoy).

Berkurangnya tekanan inflasi pada triwulan-II 2016 didorong oleh penurunan harga kelompok bahan makanan atau komponen volatile food khususnya cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan beras.

"Pengeluaran masyarakat untuk komponen "administered prices" juga mengalami penurunan. Sementara pada komponen inti mencatatkan inflasi yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.

"Secara spasial, inflasi di Kota Cilegon sebesar 4,68 persen (yoy) merupakan yang tertinggi dibandingkan dua kota lainnya yaitu Kota Serang 4,41 persen (yoy) dan Kota Tangerang 3,49 persen (yoy)," katanya lagi.

Keuangan Terjaga

Budiharto juga menyebutkan stabilitas keuangan di Provinsi Banten masih terjaga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di triwulan-II 2016.

Ketahanan korporasi di Provinsi Banten menunjukkan perbaikan walaupun masih dalam fase kontraksi. Optimisme perbaikan kondisi korporasi semakin ditunjukkan dengan peningkatan penyaluran kredit modal kerja.

Namun demikian, katanya, risiko kredit korporasi masih mengalami peningkatan dipengaruhi perlambatan yang masih terjadi pada industri pengolahan.

Disisi lain, kata Budiharto, kondisi rumah tangga masih mengalami peningkatan penghasilan pada triwulan II 2016 sehingga mendorong pertumbuhan pengeluaran perseroan. "Eksposur perbankan terhadap rumah tangga juga masih terjaga dengan risiko pembiayaannya yang masih relatif stabil," katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016