Pasangan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengatakan masih termotivasi untuk mengumpulkan poin demi poin demi bisa lolos ke Olimpiade 2024 Paris.
“(Soal motivasi Olimpiade Paris) Kita kan belum dapat medali, ya. Jadi kita berdua mencoba, lah, untuk lolos,” kata Hendra saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pasangan yang akrab disapa The Daddies itu mengatakan semangat mereka menuju pesta olahraga terbesar sedunia tersebut juga diharapkan bisa memacu motivasi para pemain bulu tangkis Indonesia yang lebih muda untuk terus berjuang di lapangan.
“Ini bagus juga untuk junior-junior, untuk jangan mau kalah juga sama kita. Jadi ini buat motivasi mereka juga,” ujar Hendra menambahkan.
Adapun Hendra/Ahsan di Olimpiade 2020 Tokyo gagal meraih medali perunggu usai kalah dari pasangan Malaysia Chia Aaron/Son Wooi Yik dalam rubber game 21-17, 17-21, 14-21.
Baca juga: Performa Fajar/Rian menurun di tiga turnamen, pelatih angkat bicara
Demi lolos ke Olimpiade tahun depan, The Daddies harus bersaing dengan para pemain top dunia lainnya untuk mengumpulkan poin. Salah satunya adalah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark, 21-27 Agustus.
“Persiapan kurang lebih ada 10 hari. Memang singkat, tapi kita tetap persiapkan dengan baik. Mungkin sekarang lebih ke (mematangkan) teknik sebanyak mungkin,” ujar Ahsan.
Hendra/Ahsan pun mendapatkan bye sehingga tidak perlu melalui babak pertama Kejuaraan Dunia mendatang. Mereka nantinya akan bertemu dengan wakil Peru atau Italia, namun, The Daddies tidak ingin lengah dan terus fokus pada pertandingan demi pertandingan.
“Semua lawan berat, ya. Apalagi di Kejuaraan Dunia, siapa pun bisa menang, jadi kita harus fokus dari awal,” kata Hendra.
Di Kejuaraan Dunia sendiri, ganda putra peringkat delapan dunia itu memiliki rekam jejak yang baik. Mereka menjadi juara dunia setidaknya sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2013, 2015, dan 2019.
Di Kejuaraan Dunia 2013 China Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan 21-13,23-21.
Lebih lanjut, Kejuaaran Dunia 2015 berlangsung di Istora Senayan Jakarta mengalahkan ganda China Qiu Zihan/Liu Xiaolong dengan 21-17,21-14.
Selanjutnya, Kejuaraan Dunia 2019 Swiss, Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan 25-23,9-21,21-15.
“Mudah-mudahan bisa bawa pulang medali, apa pun medali itu,” pungkas Hendra Setiawan.
Baca juga: Arif Dwi Pangestu rebut satu tiket panahan ke Olimpiade Paris
Baca juga: Olimpiade 2024, IOC sebut persiapan berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
“(Soal motivasi Olimpiade Paris) Kita kan belum dapat medali, ya. Jadi kita berdua mencoba, lah, untuk lolos,” kata Hendra saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, pasangan yang akrab disapa The Daddies itu mengatakan semangat mereka menuju pesta olahraga terbesar sedunia tersebut juga diharapkan bisa memacu motivasi para pemain bulu tangkis Indonesia yang lebih muda untuk terus berjuang di lapangan.
“Ini bagus juga untuk junior-junior, untuk jangan mau kalah juga sama kita. Jadi ini buat motivasi mereka juga,” ujar Hendra menambahkan.
Adapun Hendra/Ahsan di Olimpiade 2020 Tokyo gagal meraih medali perunggu usai kalah dari pasangan Malaysia Chia Aaron/Son Wooi Yik dalam rubber game 21-17, 17-21, 14-21.
Baca juga: Performa Fajar/Rian menurun di tiga turnamen, pelatih angkat bicara
Demi lolos ke Olimpiade tahun depan, The Daddies harus bersaing dengan para pemain top dunia lainnya untuk mengumpulkan poin. Salah satunya adalah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark, 21-27 Agustus.
“Persiapan kurang lebih ada 10 hari. Memang singkat, tapi kita tetap persiapkan dengan baik. Mungkin sekarang lebih ke (mematangkan) teknik sebanyak mungkin,” ujar Ahsan.
Hendra/Ahsan pun mendapatkan bye sehingga tidak perlu melalui babak pertama Kejuaraan Dunia mendatang. Mereka nantinya akan bertemu dengan wakil Peru atau Italia, namun, The Daddies tidak ingin lengah dan terus fokus pada pertandingan demi pertandingan.
“Semua lawan berat, ya. Apalagi di Kejuaraan Dunia, siapa pun bisa menang, jadi kita harus fokus dari awal,” kata Hendra.
Di Kejuaraan Dunia sendiri, ganda putra peringkat delapan dunia itu memiliki rekam jejak yang baik. Mereka menjadi juara dunia setidaknya sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2013, 2015, dan 2019.
Di Kejuaraan Dunia 2013 China Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan 21-13,23-21.
Lebih lanjut, Kejuaaran Dunia 2015 berlangsung di Istora Senayan Jakarta mengalahkan ganda China Qiu Zihan/Liu Xiaolong dengan 21-17,21-14.
Selanjutnya, Kejuaraan Dunia 2019 Swiss, Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan 25-23,9-21,21-15.
“Mudah-mudahan bisa bawa pulang medali, apa pun medali itu,” pungkas Hendra Setiawan.
Baca juga: Arif Dwi Pangestu rebut satu tiket panahan ke Olimpiade Paris
Baca juga: Olimpiade 2024, IOC sebut persiapan berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023