Petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten mulai memasuki musim panen kencur (cikur), sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat adat di daerah itu.
 
"Kami hari ini menjual kencur ke pengepul di Rangkasbitung 700 kilogram dengan harga Rp10 ribu/kilogram, sehingga total menghasilkan pendapatan Rp7 juta," kata Santa (55), seorang petani Badui di Kabupaten Lebak, Sabtu.

Menurut dia, kencur selama ini ditanam dengan sistem tumpang sari di lahan milik Perum Perhutani Blok Cicuraheum Kecamatan Gunungkencana dengan luar sekitar 5.000 meter dan rencananya lahan diperluas.
 
"Kami nanti tanam kencur dan tanaman lainnya pada November," kata Santa menambahkan.
 
Begitu juga petani Badui lainya di Kecamatan Bojongmanik, Pulung. Pria berusia 50 tahun itu mengaku dirinya sangat terbantu panen kencur itu, karena bisa mengumpulkan pendapatan hasil penjualan.

Baca juga: Petani Badui mulai garap ladang padi huma dan palawija
 
Saat ini, dirinya menjual panen kencur sebanyak 500 kilogram dengan penghasilan total Rp5 juta. Adapun lama penanaman kencur hampir satu tahun.
 
Menurut dia, kelebihan tanaman kencur itu juga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman, sehingga belum pernah mengalami gagal panen.
 
Selama ini, kata dia, tanaman kencur menjadikan andalan ekonomi petani Badui, selain pisang, jahe, jagung dan cabai
 
"Kami setiap tahun menanam kencur disamping tanaman lainnya, karena menguntungkan," kata Pulung.

Baca juga: DPUPR Lebak perbaiki jalan menuju kawasan wisata Badui
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan selama ini kehidupan pendapatan ekonomi Badui ditopang dari hasil perkebunan ladang.
 
Mereka mengembangkan tanaman pokok padi huma juga budidaya tanaman kencur, jahe, tebu telur, pisang hingga palawija.
 
Selama ini, lanjut dia, petani Badui mengembangkan perkebunan ladang itu dengan menggunakan pupuk alami dari sisa-sisa limbah pembakaran karena bisa menyuburkan lahan.
 
"Kami menjamin kualitas kencur Badui lebih baik tanpa menggunakan pupuk kimia," kata Deni Iskandar.
 
Baca juga: Dari Ladang, masyarakat Badui penuhi pangan dan ekonomi
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023