Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengapresiasi komitmen kelompok tani gula aren Bukit Hijau di Desa Kluncing karena mampu terus mempertahankan kualitas gula aren organiknya.

"Kami mengapresiasi komitmen Kelompok Tani Bukit Hijau dalam mempertahankan kualitas gula aren organiknya. terbukti sudah 10 tahun bisa mempertahankan sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos)" kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sabtu.

Ketua Kelompok Tani Bukit Hijau Banyuwangi Sholeh mengatakan produksi gula aren dilakukan organik karena sudah mendapatkan sertifikat organik yang cukup ketat dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos) sejak 2012.

Baca juga: Menyesap manisnya tetesan gula aren di Lebak Banten

"Karena kalau organik itu kan dari hulu ke hilir harus benar benar terjaga supaya tidak terkontaminasi bahan-bahan non-organik," ujar Sholeh.

Dia juga menegaskan bahwa produk gula aren murni dari air nira yang dipanaskan dan tidak ada tambahan sulfit maupun bahan kimia lainnya.

"Kami produksi setiap tiga hari, rata-rata 50 liter, dan ini bisa menghasilkan kurang lebih 25 log gula aren berbentuk tabung dengan panjang kurang lebih 15 cm, atau setara 17,5 kilogram. Dalam sebulan kami bisa produksi sekitar 7.500 log gula aren organik," ujar Sholeh.

Mengenai pemasaran, lanjut dia, Selain wilayah Banyuwangi pemasaran gula aren hasil produksi mereka juga sudah merambah ke sejumlah daerah tetangga, di antaranya Malang, Situbondo, Surabaya.

Baca juga: Diet tinggi gula, waspadai risiko kena batu ginjal
Baca juga: Tidur nyenyak ternyata bisa kendalikan kadar gula darah

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023