Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyakit hepatitis merupakan tantangan serius yang harus diatasi melalui deteksi dini dan pengobatan secara terintegrasi.

"Ini adalah tantangan serius yang harus kita atasi," katanya saat membuka Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-14 2023 diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat.

Menkes melaporkan, lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita Hepatitis, sembilan dari sepuluh pasien tidak menyadari kondisi mereka.

Padahal, kata dia, hepatitis merupakan penyebab utama kanker hati dan penyebab kematian nomor empat tertinggi terkait kanker.

"Tidak ada cukup alasan bagi penderita hepatitis tidak terdiagnosis dan tidak diobati, ketika intervensi yang efektif sebenarnya sudah tersedia," katanya.

Baca juga: RSUD Tangerang menyiapkan tempat rujukan penanganan hepatitis akut

Kemenkes berkomitmen mengeliminasi hepatitis di antaranya dengan meningkatkan akses deteksi dini hepatitis, menyediakan pengobatan dan vaksin yang memadai, serta penguatan surveilans terutama bagi ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.

Menkes juga menekankan kerja sama lintas sektor dan pemangku kepentingan sebagai kunci untuk mencapai hasil yang positif.

Pada acara yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penyakit Hepatitis B dan C masih menjadi masalah di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi Hepatitis B sebesar 7,1 persen, Hepatitis C 1,01 persen.

Baca juga: Kemenkes: Dua kasus terbaru hepatitis misterius dideteksi di Banten dan Sulsel
Baca juga: Dokter: Hepatitis penyakit peradangan disebabkan kerusakan pada sel hati
 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023