Lebak (Antara News) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak Maman Suparman menyatakan program jaminan sosial rakyat bersatu (Jamsosratu) dan program keluarga harapan (PKH) dapat "memutus mata rantai kemiskinan" di daerah itu.

"Kami menerima laporan berdasarkan petugas pendamping bahwa program Jamsosratu dan PKH dapat melanjutkan pendidikan SMP-SMA juga kunjungan kesehatan ibu hamil yang ditangani medis cenderung meningkat," kata Maman di Rangkasbitung, Banten, Kamis.

Selama ini, pencairan dana Jamsosratu dan PKH Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ditemukan penyelewangan.

Sebab penyaluran dana tersebut melalui Kantor Pos setiap triwulan dengan pengawasan yang melibatkan tenaga pendamping.

Program Jamsosratu dan PKH ditargetkan yang menerima adalah sasaran rumah tangga sangat miskin (RTSM) bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) juga derajat kesehatan masyarakat.

Saat ini, jumlah warga miskin yang menerima bantuan Jamsosratu tercatat 14.291 KK dan PKH 17.125 KK tersebar di 28 kecamatan.

Warga miskin menerima dana Jamsosratu dan PKH itu bervariasi dengan minimal Rp125.000 hingga Rp1,5 juta per KK selama pencairan dalam setahun.

"Kami yakin program itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut dia, program Jamsosratu juga memberikan asuransi kesejahteraan sosial berupa jaminan kecelakaan keluarga (JKK) dan jaminan kematian (JK).

Masyarakat yang mengalami kecelakaan kerja mendapat asuransi dari program Jamsosratu itu.

"Kami melindungi rakyat miskin untuk menerima jaminan hidup yang layak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," ujar Maman.

Koordinator PKH Kabupaten Lebak Iswadi Mista mengatakan RTSM yang menerima PKH tahap kedua 2016 sebanyak 17.254 KK dengan alokasi melalui APBN yang digulirkan Kementerian Sosial RI.

Pengalokasian dana PKH melalui APBN sebesar Rp7 miliar untuk biaya pendidikan anak-anak dan kesehatan ibu hamil.

"Kami berharap pemerintah terus melanjutkan PKH karena dapat memutus mata rantai kemiskinan," ujarnya.

Ujang (45), warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, mengaku dirinya lega setelah menerima dana Jamsosratu sebesar Rp500 ribu/tri wulan untuk keperluan biaya pendidikan anaknya yang kini duduk di bangku SMP.

"Kami sangat terbantu dengan adanya program Jamsosratu bisa meringankan beban ekonomi keluarga," katanya.

Begitu juga Ani (35) seorang warga Desa Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya saat ini merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga termasuk biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak yang kini duduk di bangku SD dan SMP.

"Saya sangat terbantu oleh dana PKH itu, sehingga kedua anaknya kini bisa mengenyam pendidikan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016