Serang (Antara News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten meminta kabupaten/kota gencar melakukan sosialisasi sadar wisata serta sapta pesona dalam upaya mewujudkan iklim kondusif industri pariwisata Banten.

Kepala Disbudpar Banten Opar Sohari di Serang, Jumat, mengatakan pihaknya sering mendapat keluhan dari wisatawan termasuk banyak beredar di media sosial, terkait fasilitas pariwisata di Pantai Anyer sekitarnya yang dinilai merugikan wisatawan seperti lokasi parkir yang mahal, masuk ke lokasi objek wisata tarifnya yang terlalu tinggi termasuk harga makanan yang terlalu mahal.

"Kami sering menyampaikan kepada kabupaten/kota agar terus melakukan sosialisasi sadar wisata bagi masyarakat sekitar. Mereka kan kabupaten/kota yang punya wilayah, harusnya terus melakukan sosialisasi," kata Opar Sohari.

Ia mengatakan dengan banyaknya kasus pemilik lokasi atau pemilik objek wisata termasuk rumah makan yang memanfaatkan kesempatan dengan memasang tarif yang tinggi saat-saat tertentu untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya, hal itu akan merugikan industri pariwisata Banten untuk jangka panjang.

"Saya juga pernah dengar parkir kendaraan di suatu lokasi di Anyer sampai di tarif Rp500 ribu. Ini kan tidak wajar, karena nantinya akan merusak citra pariwisata Banten," kata Opar.

Ia mengatakan meskipun pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk menentukan besaran tarif masuk objek ataupun tarif parkir, karena lokasi tersebut milik swasta. Akan tetapi pihaknya mendorong pengelola objek wisata memiliki kepedulian dan kesadaran bersama untuk menjaga iklim pariwisata Banten yang kondusif.

"Meskipun itu swasta yang mengelola, yang wajar saja. Kalau lahannya milik pemprov, mungkin bisa diatur semuanya," kata Opar.

Oleh karena itu, kata dia, perlu ditumbuhkan kelompok-kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sejumlah titik lokasi objek wisata untuk mendorong pertumbuhan dan kondusifitas industri pariwisata Banten.

Opar mengatakan sadar wisata merupakan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Kalau pariwisatanya bagus kesejahteraan masyarakat sekitar akan meningkat. Jangan sampai membuat wisatawan kapok datang lagi, gara-gara hal yang sepele seperti persoalan tarif masuk, parkir dan fasilitas umum yang minim," katanya.

Ia mengatakan tugas utama untuk mendorong sadar wisata dan sapta pesona bagi masyarakat yang berada di sekitar destinasi wisata adalah kabupaten/kota yang memiliki kewenangan penuh terhadap wilayahnya.

Terkait libur lebaran di objek wisata Pantai Anyer, Mamat salah seorang wisatawan mengelukan naiknya tarif masuk serta sewa fasilitas tempat istirahat (gazebo) di lokasi objek wisata tersebut. Ia harus membayar tarif masuk ke pantai Rp75 ribu serta sewa gazebo Rp150 ribu.

"Biasanya sewa gazebo itu cuman Rp50 ribu. Mentang-mentang lagi ramai, sekarang naik jadi Rp150 ribu," kata Mamat.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016