Aruna perusahaan terintegrasi di bidang perikanan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi tangkapan nelayan agar bisa dijual ke pasar lokal dan global dengan harga terbaik.
"Kami punya jaringan nelayan yang luas tersebar di 31 provinsi untuk kemudian hasilnya dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan stok akan komoditas perikanan," kata Utari Octavianty, CoFounder & Chief Sustainability Officer Aruna dalam keterangan tertulis, Selasa.
Dalam operasinya, Aruna didukung lebih dari 40.000 nelayan binaan, beberapa waktu lalu Aruna telah melakukan pelepasan kontainer sebanyak 20 ton produk perikanan hasil nelayan binaan Aruna yang berada di wilayah Desa Sejahtera Astra di Bangkalan, Jawa Timur.
Varian komoditas produk perikanan tersebut diperuntukkan bagi industri pengolahan perikanan di seluruh wilayah Indonesia. Terakhir, ditutup dengan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Aceh menggandeng nelayan Aruna di Aceh melakukan pelepasan kontainer ekspor yang berisikan 10 ton tuna saku dan tuna loin hasil tangkapan nelayan lokal setempat untuk memenuhi kebutuhan kerajaan Saudi Arabia.
Di sisi lain, Aruna tidak hanya fokus pada peningkatan ketersediaan ikan, tetapi juga mendorong diversifikasi produk perikanan. Dengan memperluas variasi produk yang ditawarkan, Aruna dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas tertentu. Diversifikasi ini juga bisa meningkatkan nilai tambah produk perikanan serta kesejahteraan nelayan Aruna khususnya.
"Kami mengedukasi dan mendorong nelayan Aruna untuk mulai menangkap semua ragam ikan yang ada. Karena kita tahu, jenis ikan tertentu itu tergantung musim ikan juga, jadi kami dorong nelayan kami untuk menangkap komoditas apapun sehingga mereka tetap produktif, tetap ada hasil tangkapan setiap harinya. Selain itu, dengan bantuan teknologi yang kami kembangkan di internal, kami juga bisa tahu jadwal musim ikan tiap bulannya yang berbeda-beda, dan ini juga kami sampaikan ke nelayan kami, agar mereka dapat lebih semangat lagi dalam melaut," ujar Utari.
Hal ini sejalan dengan komitmen Aruna untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Melalui pendekatan penangkapan yang berkelanjutan, Aruna terus mengedukasi nelayan untuk menerapkan praktik penangkapan yang ramah lingkungan dan memastikan perlindungan terhadap ikan yang masih kecil atau terancam punah, tutup Utari.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kami punya jaringan nelayan yang luas tersebar di 31 provinsi untuk kemudian hasilnya dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan stok akan komoditas perikanan," kata Utari Octavianty, CoFounder & Chief Sustainability Officer Aruna dalam keterangan tertulis, Selasa.
Dalam operasinya, Aruna didukung lebih dari 40.000 nelayan binaan, beberapa waktu lalu Aruna telah melakukan pelepasan kontainer sebanyak 20 ton produk perikanan hasil nelayan binaan Aruna yang berada di wilayah Desa Sejahtera Astra di Bangkalan, Jawa Timur.
Varian komoditas produk perikanan tersebut diperuntukkan bagi industri pengolahan perikanan di seluruh wilayah Indonesia. Terakhir, ditutup dengan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Aceh menggandeng nelayan Aruna di Aceh melakukan pelepasan kontainer ekspor yang berisikan 10 ton tuna saku dan tuna loin hasil tangkapan nelayan lokal setempat untuk memenuhi kebutuhan kerajaan Saudi Arabia.
Di sisi lain, Aruna tidak hanya fokus pada peningkatan ketersediaan ikan, tetapi juga mendorong diversifikasi produk perikanan. Dengan memperluas variasi produk yang ditawarkan, Aruna dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas tertentu. Diversifikasi ini juga bisa meningkatkan nilai tambah produk perikanan serta kesejahteraan nelayan Aruna khususnya.
"Kami mengedukasi dan mendorong nelayan Aruna untuk mulai menangkap semua ragam ikan yang ada. Karena kita tahu, jenis ikan tertentu itu tergantung musim ikan juga, jadi kami dorong nelayan kami untuk menangkap komoditas apapun sehingga mereka tetap produktif, tetap ada hasil tangkapan setiap harinya. Selain itu, dengan bantuan teknologi yang kami kembangkan di internal, kami juga bisa tahu jadwal musim ikan tiap bulannya yang berbeda-beda, dan ini juga kami sampaikan ke nelayan kami, agar mereka dapat lebih semangat lagi dalam melaut," ujar Utari.
Hal ini sejalan dengan komitmen Aruna untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Melalui pendekatan penangkapan yang berkelanjutan, Aruna terus mengedukasi nelayan untuk menerapkan praktik penangkapan yang ramah lingkungan dan memastikan perlindungan terhadap ikan yang masih kecil atau terancam punah, tutup Utari.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023