Pakar bedah plastik rekonstruksi dan estetik yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia dr Poengki Dwi Poerwantoro, Sp.Bp-RE mengatakan penanganan luka terbuka tidak usah tergantung obat melainkan memastikan luka itu bersih lalu ditutup.
"Tidak usah tergantung dengan obat. Cukup dengan luka yang bersih, dengan sendirinya kalau luka bersih akan sembuh sendiri," kata dr Poengki dalam RS Medistra HealthTalk tentang "Tips Merawat Luka Dengan Baik" yang digelar daring, Selasa.
Menurut dia, obat luka semisal salep sifatnya membantu agar tidak ada kuman dari tepi-tepi luka turun ke luka.
Poengki mengingatkan, prinsipnya penanganan awal satu luka terbuka misalnya tergores yakni dengan membersihkannya dengan air yang mengalir yang juga bermanfaat agar luka tidak menjadi terlalu luas, suhunya menjadi dingin dan lukanya tidak menyebar. Setelah luka diyakini bersih, tutuplah dengan kain kasa atau plester.
Baca juga: RS Siloam kenalkan perbaikan akar menisksus atasi osteoarthritis
"Untuk luka yang lain misalnya terkena pisau dan sebagainya cukup dibersihkan dengan air yang mengalir, beberapa menit setelah itu kalau bisa tepi-tepi lukanya didekatkan lalu ditutup," kata dia yang menempuh pendidikan spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik di Universitas Indonesia itu.
Ketika luka sudah mencapai kedalaman tertentu misalnya di atas satu sentimeter, maka sebaiknya dijahit karena apabila dibiarkan walaupun nantinya akan sembuh sendiri, membutuhkan waktu lebih lama.
Untuk memastikan perlu atau tidaknya sebuah luka dijahit, Peongki menyarankan orang-orang memperhatikan tepi-tepi luka. Apabila tepi-tepi luka terbuka maka lebih baik dijahit.
"Dilihat saja tepi-tepi luka menutup sendiri atau tidak, kalau dilihat tepi luka itu terbuka lebih bagus dijahit karena mempertemukan dua epitel terpisah itu tidak mudah kalau tidak dijahit," kata dia.
Seluruh tubuh manusia tertutup epitel atau bagian luar kulit, pun dengan rongga di dalam tubuh yang tertutup epitel berbentuk mukosa. Suatu luka terjadi ketika kontinuitas epitel terganggu. Berdasarkan durasi pemulihan, luka terbagi dua yakni akut dan kronis. Luka akut biasanya sembuh dalam 21 hari atau tiga pekan, sementara suatu luka disebut kronis bila tak pulih oleh sebab apapun dalam waktu 21 hari.
Baca juga: Pentingnya ASI bagi tumbuh kembangnya bayi
Baca juga: Untuk optimalkan potensi, kenali tiga gaya belajar anak
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Tidak usah tergantung dengan obat. Cukup dengan luka yang bersih, dengan sendirinya kalau luka bersih akan sembuh sendiri," kata dr Poengki dalam RS Medistra HealthTalk tentang "Tips Merawat Luka Dengan Baik" yang digelar daring, Selasa.
Menurut dia, obat luka semisal salep sifatnya membantu agar tidak ada kuman dari tepi-tepi luka turun ke luka.
Poengki mengingatkan, prinsipnya penanganan awal satu luka terbuka misalnya tergores yakni dengan membersihkannya dengan air yang mengalir yang juga bermanfaat agar luka tidak menjadi terlalu luas, suhunya menjadi dingin dan lukanya tidak menyebar. Setelah luka diyakini bersih, tutuplah dengan kain kasa atau plester.
Baca juga: RS Siloam kenalkan perbaikan akar menisksus atasi osteoarthritis
"Untuk luka yang lain misalnya terkena pisau dan sebagainya cukup dibersihkan dengan air yang mengalir, beberapa menit setelah itu kalau bisa tepi-tepi lukanya didekatkan lalu ditutup," kata dia yang menempuh pendidikan spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik di Universitas Indonesia itu.
Ketika luka sudah mencapai kedalaman tertentu misalnya di atas satu sentimeter, maka sebaiknya dijahit karena apabila dibiarkan walaupun nantinya akan sembuh sendiri, membutuhkan waktu lebih lama.
Untuk memastikan perlu atau tidaknya sebuah luka dijahit, Peongki menyarankan orang-orang memperhatikan tepi-tepi luka. Apabila tepi-tepi luka terbuka maka lebih baik dijahit.
"Dilihat saja tepi-tepi luka menutup sendiri atau tidak, kalau dilihat tepi luka itu terbuka lebih bagus dijahit karena mempertemukan dua epitel terpisah itu tidak mudah kalau tidak dijahit," kata dia.
Seluruh tubuh manusia tertutup epitel atau bagian luar kulit, pun dengan rongga di dalam tubuh yang tertutup epitel berbentuk mukosa. Suatu luka terjadi ketika kontinuitas epitel terganggu. Berdasarkan durasi pemulihan, luka terbagi dua yakni akut dan kronis. Luka akut biasanya sembuh dalam 21 hari atau tiga pekan, sementara suatu luka disebut kronis bila tak pulih oleh sebab apapun dalam waktu 21 hari.
Baca juga: Pentingnya ASI bagi tumbuh kembangnya bayi
Baca juga: Untuk optimalkan potensi, kenali tiga gaya belajar anak
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023