Kelompok tani Cigunung Kabupaten Pandeglang,Banten melakukan gerakan tanam padi seluas 30 hektare dengan benih varietas unggul IR 64.
 
"Kita berharap gerakan tanam itu bisa dipanen pertengahan September 2023," kata Ketua Kelompok Tani Cigunung Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Momon, Selasa.
 
Gerakan tanam tersebut guna mendukung ketersediaan pangan di Provinsi Banten menyusul terjadi musim kemarau atau iklim El Nino..Karena itu, petani di sini dengan anggota sebanyak 35 orang melakukan gerakan tanam.
 
"Kami bisa menyumbangkan ketersediaan pangan untuk masyarakat Banten," kata Momon.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin ajak Pemprov Banten antisipasi dampak El Nino
 
Menurut Momon, produktivitas panen bisa mencapai rata-rata 6 ton gabah kering basah (GKB)/hektare atau 1.800 ton GKB dengan luas 30 hektare.
 
Produksi 1.800 ton GKB jika dikonversikan beras dapat menyumbangkan ketersediaan pangan 1.600 ton setara beras.
 
"Produksi beras itu dipasok ke sejumlah daerah di wilayah Banten," kata Momon menambahkan.
 
Ia mengatakan jika produktivitas 6 ton GKB/hektare dengan harga Rp5.000/kilogram bisa menghasilkan pendapatan Rp30 juta.
 
Mereka petani bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp10 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta dan pemilik lahan Rp10 juta.
 
"Kebanyakan petani di sini sebagai petani penggarap. dengan sistem bagi hasil," katanya menjelaskan.

Baca juga: Ancaman iklim El Nino, Mentan jamin persediaan pangan nasional masih aman
 
Ketua Koordinator Penyuluh Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang Iman mengatakan saat ini petani dl Cigunung Pandeglang sebagai sentra pangan.
 
Karena itu, petani di sini tanam tiga kali musim dalam setahun karena terdapat jaringan irigasi.
 
"Kami berharap kedatangan Menteri Pertanian Yasin Limpo memberikan motivasi untuk meningkatkan produksi pangan," katanya.

Baca juga: Kabar gembira, Mentan sebut Pandeglang bisa jadi penyangga pangan nasional
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023