Jakarta (Antara News) - Perusahaan riset global, Ipsos Business Consulting memprediksikan mobil terkoneksi dengan jaringan internet (connected cars) akan menjadi kendaraan masa depan.

"Anda akan lebih aman dengan fitur swa kemudi (self driving) akan mengurangi secara drastis risiko kecelakaan, termasuk menghilangkan kebutuhan akan lampu lalulintas," kata Douglas Cassidy, Head Ipsos Business Consulting Indonesia di Jakarta, Rabu.

"Connected Cars" mampu memarkir sendiri sesuai keinginan. Penumpang di dalamnya tinggal menikmati perjalanan sambil membaca buku, atau ngobrol dengan rekan, serta berbagai aktivitas disepanjang perjalanan sampai tiba ditujuan.

Penumpang dapat langsung keluar menuju tempat berkerja, restoran, atau toko sementara kendaraaan masa depan ini akan mencari sendiri tempat parkirnya.

Pihak asuransi tidak akan lagi mengkhawatirkan riwayat berkendara Anda. Dan mobil Anda bisa dimafaatkan untuk mengajak orang-orang ikut bersama Anda dengan meminta menutupi biaya bahan bakar bersama-sama.

Anda tidak perlu lagi sering pergi ke dokter: Mobil Anda akan menjadi perangkat mobile paling canggih yang bisa dimanfaatkan, bisa menjadi sebuah "klinik kesehatan" dengan menggunakan berbagai aplikasi kesehatan online yang tersedia. Lakukan pemeriksaan kesehatan dalam perjalanan selama mobil membawa Anda menuju ke kantor.

Seperti diketahui, memiliki mobil bisa berarti pengeluaran uang yang besar, tingkat stress tinggi dan waktu berkendara yang demikian panjang dan melelahkan. Namun dengan "connected car" persoalan ini tidak akan ditemui.

Saat ini industri otomotif sedang berada di ambang transformasi radikal yang akan menghadirkan connected car sebagai sebuah perangkat komputasi tercanggih yang dapat dimiliki oleh setiap orang.

Per-Henrik Karlsson, Country Head Ipsos Business Consulting Korea menyampaikan, perluasan rekayasa bisnis yang dihadapi oleh para produsen otomotif harus benar-benar dianggap serius dan tidak dapat diremehkan sama sekali.

Lebih jauh dia mengatakan kenyataannya perusahaan-perusahaan produsen otomotif adalah perusahaan industri berskala besar, namun untuk menyongsong revolusi masa depan ini mereka dituntut jaman untuk bertransformasi menjadi perusahaan-perusahaan analisis data. Karena di masa depan yang tidak lama lagi, mobil berubah peran menjadi perangkat mobile, layaknya perangkat tablet atau smartphone yang sekarang dimiliki banyak orang.

Tantangannya amat besar dan ada kemungkinan sejumlah perusahaan otomotif papan atas saat ini tergerus jadi kecil atau hilang sama sekali karena gagal bertransformasi.

Lynn Morgan, Head Ipsos Business Consulting Eropa sependapat dengan Karlsson, menambahkan: kehadiran Connected Car, Connected Healthcare (Layanan kesehatan berbasis internet) dan the Internet of Things (Barang-barang fisik yang memiliki kemampuan berbasis internet) menandai berakhirnya sejumlah teknologi dan temuan besar yang selama ini telah menjadi bagian kehidupan masyarakat sejak jaman Revolusi Industri.

Kaum industriawan belum pernah mengalami perubahan tranformasional sebesar ini di masa lalu. Sekarang, dapat kita lihat para produsen besar tradisional membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan data, peritel dan pengembang aplikasi.

Beberapa dari mereka bahkan membeli perusahaan-perusahaan teknologi sebagai bagian dari strategi mereka untuk bersiap menghadapi perubahan. Semua hal ini akan terasa menyenangkan bagi konsumen yang bersiap menjadi saksi pengembangan-pengembangan teknologi dalam skala besar yang selama ini hanya dikenal di dunia fiksi pengetauan saja.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016