Permintaan daun genjer di Lebak meningkat

Permintaan daun genjer di Pasar Pagi Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten cenderung meningkat sehingga dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.

 

"Kita sejak sepekan ini bisa menjual 15 karung/hari dengan harga Rp150 ribu/karung, padahal sebelumnya hanya delapan karung," kata Udin (45) seorang pedagang di Pasar Pagi Rangkasbitung Kabupaten Lebak,Kamis.

 

Kebanyakan daun genjer dari Pasar Pagi Rangkasbitung itu dikirim kembali ke Pasar Kebayoran, Jakarta.

 

"Kami menampung daun genjer dari warga Ciawi dan Nameng Rangkasbitung itu," kata Udin menambahkan.

 

Selain memasok daun genjer, Udin mengaku juga memasok daun salam dan daun singkong itu ke Jakarta dengan menggunakan mobil pick up.

 

Dari 15 karung itu, ujar dia, dirinya bisa mengeruk keuntungan bersih sekitar Rp40 ribu/karung setelah dipotong biaya transportasi.

 

Profesi berjualan memasok ke Jakarta itu bisa menghidupi sekitar 20 orang.

 

"Sudah 15 tahun menjual daun genjer, daun singkong, daun pepaya dan daun salam ke Jakarta," katanya menjelaskan.

Baca juga: Harga daging ayam di Lebak Banten kembali normal

 

Hal yang sama Siti Halimah (55) seorang pedagang mengaku dirinya baru satu tahun terakhir ini berjualan daun genjer, namun diecerkan di Pasar Subuh Rangkasbitung.

 

Daun genjer sebanyak dua ikat dijual Rp1000 dan bisa menghabiskan satu karung.

 

"Kami sejak dua pekan ini bisa menjual daun genjer satu karung dengan keuntungan bersih Rp150 ribu, dari sebelumnya Rp100 ribu/hari," katanya menjelaskan.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan saat ini petani banyak yang mengembangkan tanaman sayuran, seperti daun kangkung, genjer, katuk, dan bayam karena permintaan cukup tinggi.

 

"Kami minta petani dapat memanfaatkan lahan untuk ditanami jenis sayuran di antaranya genjer dan kangkung, sebab dapat menghasilkan pendapatan ekonomi," katanya.

Baca juga: Berdagang keliling solusi pemenuhan kebutuhan sejumlah ibu di Lebak