Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan menyesalkan perilaku jamaah haji asal Sulsel yang memamerkan perhiasan emasnya setiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar usai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Arab Saudi.

"Terkait dengan jamaah yang memamerkan perhiasan sehabis dari Mekkah, seharusnya ibadah haji itu memiliki pesan dan hikmah yang dalam dengan posisi seorang hamba kepada Allah SWT," kata Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry saat dikonfirmasi wartawan sedang berada di Arab Saudi, Senin.

Ia menjelaskan proses ibadah haji hanya membawa ihram atau hanya dua lembar kain putih untuk dijadikan pakaian selama di Tanah Suci. Jadi, artinya simbol-simbol harta kemudian ditinggalkan selama proses berhaji.

Baca juga: Emas yang dibawa jamaah haji viral asal Makassar ternyata imitasi

"Ibadah haji itu menunjukkan posisi manusia tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Pada posisi zero, nol. Semua harta dan kenikmatan itu milik Allah, dan itu yang tampilkan di Padang Arafah ketika Wukuf," tuturnya.

Selain itu, semua orang tidak membawa embel-embel jabatan dan lainnya menyatu dalam tenda di Padang Arafah memperlihatkan kelemahannya di hadapan Allah SWT.

Sebelumnya, seorang haji warga Makassar, Sulsel, Suarnati Daeng Kanang viral di media sosial memamerkan sejumlah emas di tubuhnya seberat 180 gram setelah mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros pada kloter pertama, Rabu (5/7/2023) dari Tanah Suci.

Selain Suarnarti, hajah lainnya Mira Hayati asal Makassar, Sulsel, juga membawa pulang emas seberat satu kilogram yang dibelinya di tanah suci. Emas itu dibeli untuk oleh-oleh keluarganya di Makassar dengan total pembelian emas Rp1 miliar lebih.

Baca juga: Jamaah haji asal Serang tiba, satu orang meninggal dunia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI Sulsel sesalkan haji pamer harta sepulang dari Tanah Suci

Pewarta: M Darwin Fatir

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023