Dosen Universitas Lantansa Rangkasbitung Mochamad Husen mengatakan pembangunan Waduk Karian seluas 2.170 hektare yang menenggelamkan empat kecamatan dipastikan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak.
 
"Kita meyakini Waduk Karian memberikan manfaat cukup besar bagi masyarakat," kata Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Latansa Mashiro Rangkasbitung Jurusan Pendidikan Agama Islam itu di Lebak, Banten, Selasa.  
 
Pembangunan Waduk Karian yang masuk kategori terbesar di Tanah Air bisa menjadi branding destinasi wisata sehingga melahirkan klaster-klaster ekonomi masyarakat, seperti tumbuhnya warung-warungan dan kerajinan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dikembangkan masyarakat setempat.
 
Bendungan Waduk Karian ke depan bisa menjadi branding wisata sehingga dapat menarik para wisatawan domestik dan mancanegara.
 
Dimana para wisatawan itu tentu akan membelanjakan uang di sekitar kawasan destinasi wisata Waduk Karian yang berlokasi di Desa Pasir Tanjung Rangkasbitung. Selain itu juga akan berkembang usaha- usaha jasa penginapan dan hotel serta transportasi.
 
"Kami memastikan Waduk Karian bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal," kata Husen.

Baca juga: Kepala Kanwil Bea Cukai Banten kunjungi Waduk Karian Lebak
 
Menurut Husen, kawasan destinasi wisata Waduk Karena tentu dapat mengatasi kemiskinan ekstrem dan pengangguran.
 
Proyek Bendungan Karian yang dikerjakan mulai 2015 dengan menelan anggaran Rp1,3 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dipastikan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.
 
Pengerjaan proyek tersebut melibatkan kontraktor Korea Selatan dan PT Waskita Karya berjalan lancar serta diharapkan tuntas pada 2024.
 
Selain itu waduk juga dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil usaha pemasokan air baku (air minum) untuk masyarakat DKI Jakarta, Bogor dan Banten.
 
"Kami optimistis proyek nasional itu bisa membebaskan kemiskinan ekstrem tahun 2024 sesuai harapan Presiden Joko Widodo," katanya menjelaskan.

Baca juga: BPBD Lebak lakukan pencarian korban kecelakaan laut
 
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pemerintah daerah terus menyosialisasikan agar pembebasan lahan pembangunan waduk itu bisa secepatnya tuntas hingga 100 persen.
 
Saat ini, pembebasan lahan mencapai 88,55 persen atau 10.569 bidang dari 12.003 bidang dan sisa 1.434 bidang atau seluas 254,93 hektare akan diselesaikan pada kuartal ketiga (Juli--Agustus) 2023.
 
Pembangunan Bendungan Waduk Karian dapat mengantisipasi bencana banjir di wilayah hilir Provinsi Banten, termasuk jalan tol Merak -Jakarta.
 
Bendungan Karian memiliki fungsi utama memasok air baku untuk kebutuhan rumah-tangga dan industri di sembilan kota/kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten sebesar 14,6 m3/detik. Lalu Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3/detik dan Kecamatan Rangkasbitung dan Maja, Kabupaten Lebak, sebesar 0,6 m3/detik.
 
Kemudian Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor sebesar 0,2 m3/detik, Kabupaten Tangerang sebesar 3,6 m3/detik, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3/detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3/detik, dan Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3/detik.
 
Bendungan tersebut juga menghasilkan energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH).
 
Dengan beragam manfaat tersebut, wajar saja bila masyarakat menunggu Bendungan Karian segera mengalirkan kesejahteraan.
 
Baca juga: LPKS-BLKK dinilai Disnaker Lebak bisa wujudkan kemandirian ekonomi
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023