Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten menargetkan pembentukan satu desa memiliki minimal satu taman bacaan masyarakat, dalam upaya mendorong peningkatan budaya baca masyarakat serta mengurangi angka buta aksara.

Gubernur Banten Rano Karno di Serang, Kamis mengatakan, jumlah desa yang ada di Banten saat ini lebih dari 1300 desa, sementara taman bacaan masyarakat yang ada saat ini sekitar 400-an taman bacaan. Dengan demikian untuk memenuhi satu desa satu taman bacaan masyarkat, masih dibutuhkan sekitar 900 taman bacaan masyarakat (TBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarkaat terhadap sarana peningkatan minat baca.

"Banten harus mewujudkan satu desa satu taman bacaan masyarakat. Sehingga diharapkan minat baca serta budaya literasi masyarakat Banten terus meningkat,"kata Gubernur Banten Rano Karno pada dialog "Road Show Perpustakaan Nasional 2016 di Provinsi Banten'' dalam rangkaian kegiiatan Banten Book Fair 2016 di Kantor Perpustakaan Banten di Serang.

Menurutnya, secara nasional minat baca di Indonesia saat ini masih rendah yakni berada pada urutan ke 60 dari 61 negara. Oleh karena itu dengan adanya kemudahan akses masyarakat terhadap sarana taman bacaan atau perpustakaan, diharapkan akan mampu meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat khususnya di Banten.

Ia mengatakan, dengan dicanangkan Gerakan Banten Membaca dan program satu desa satu TBM, akan sangat membantu dalam rangka meningkatkan lagi minat baca masyarakat di Banten. Selain itu bisa memacu semangat budaya literasi dari Banten agar bisa ditularkan ke daerah-daerah lain.

"Banten pada tahun 2010 lalu masyarakatnya masih ada sekitar 280 ribu yang mengalami buta aksara. Tetapi  kemarin sampai 2015 bisa menurunkannya hingga 90 persen, maka dari itu Banten mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Anugrah Aksara Utama dari Menteri Pendidikan karena Banten bisa menurnkan buta aksara,"kata Rano.

Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Banten Andi Fatmawati mengatakan, untuk mewujudkan satu desa satu taman bacaan masyarakat, pihaknya akan segera berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Banten, mengingat tanggungjawab tersebut tidak hanya ada pada badan perpustakaan daerah tetapi utamanya ada pada Dinas Pendidikan.

"Kita akan segera berkordinasi dengan Dinas Pendidikan, karena Perpustakaan itu paling tugasnya dalam pengadaan bahan bacaannya saja atau buku-buku,"kata Andi Fatmawati.

Sementara itu Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi mengatakan, mendorong masyarakat untuk membudayakan gemar membaca bukan hanya menjadi tugas pemerintah melainkan seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu antara pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung, bersinergis, bekerja sama merapatkan barisan termasuk pemerintah dan masyarakat.

"Road Show Perpustakaan Nasional 2016 ini bagian dari upaya kami mendorong minat baca masyarakat. Tahun lalu sudah menggelar acara ini di 27 lokasi baik di provinsi maupun kabupaten dan kota. Untuk tahun 2016 ini kita sudah menggelar di dua lokasi yaitu di Banten dan Sullteng," kata Dedi.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016