Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten menargetkan peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) atau padi rata-rata tiga juta ton setiap tahun mulai 2017.

Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan (Asda II) Pemprov Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Rabu, mengatakan produksi padi Banten saat ini sebanyak 2.188.996 ton padi atau Gabah Kering Giling (GKG). Sehingga Banten memberikan kontribusi atau 'sharing' terhadap produksi padi nasional sebesar 2,9 persen dari 75,3 juta ton produksi padi secara nasional.

"Saat ini Banten ditetapkan sebagai salah satu provinsi yang harus melakukan upaya khusus (Upsus) swasembada pangan khususnya padi, jagung dan kedelai. Banten diberikan target tambahan produksi satu juta ton, sehingga 2017 produksi padi harus tiga juta ton dari selama ini rata-rata dua juta ton per tahun," kata Eneng Nurcahyati saat menghadiri pelantikan pengurus provinsi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banten mewakili Gubernur Banten Rano Karno.

Ia mengatakan Banten memiliki letak geografis yang sangat strategis dan memiliki potensi besar untuk berkembangnya sektor pertanian. Bahkan Banten yang berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai ibu kota, bisa memasok bahan baku dan bahan olahan ke DKI Jakarta.

Sehingga, kata dia, dengan kehadiran HKTI Banten bisa menambah kontribusi dan capaian produksi padi di Banten. Selain padi, produksi kedelai di Banten juga sudah menunjukkan peningkatan dengan produksi diatas rata rata nasional.

"Banten juga menjadi percontohan pengembangan kerbau nasional di Kabupaten Lebak dan peternakan Sapi di Tangerang," kata Eneng.

Sementara Ketua Umum HKTI Mahyudin mengatakan, kondisi pembangunan sekarang ini terjadi kesenjangan semakin tinggi, termasuk bagi kalangan petani. Saat ini pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi kesenjangan (ginerasio) juga semakin tinggi.

"Dulu ada trilogi pembangunan yakni pertumbuhan yang tinggi, pemerataan dan stabilitas. Sekarang perlu pertumbuhan tinggi, tapi ginerasio juga semakin tinggi," kata Mahyudin.

Oleh karena itu, kata dia, kehadiran HKTI yang didirikan 43 tahun lalu, tujuannya untuk memperjuangkan semangat petani. Organisasi HKTI hadir sebagai penyambung lidah petani, tujuannya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Kita masih ketergantungan impor pangan seperti beras, jagung, daging, juga masih ketergantungan impor. Kita jangan tergantung impor, petani harus sejahtera tapi di pasaran harga-harga kebutuhan seperti daging dan beras tidak mahal," kata Mahyudin.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum HKTI Mahyudin melantik pengurus Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) HKTI Provinsi Banten yang diketuai Adang Sopandi.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016