Untuk menurunkan berat badan dan mencapai tujuan diet, Anda mungkin perlu melakukan beberapa perubahan besar dalam gaya hidup yang dapat mengurangi asupan kalori secara berkelanjutan.
Terkadang faktor yang mungkin menghalangi penurunan berat badan ada dalam kebiasaan terutama cara memasak makanan setiap hari saat Anda berusaha menurunkan berat badan.
Dikutip dari laman She Finds, Senin, Norah Clark, ahli gizi dan koki berpengalaman di hotel dan restoran mengatakan bahwa, makanan yang dihitamkan atau dibakar berpotensi memperlambat metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.
Ini karena menciptakan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjut (AGEs) yang telah dikaitkan dengan peradangan yang dapat memperlambat metabolisme.
"Satu kesalahan memasak yang mengejutkan yang berpotensi memperlambat metabolisme adalah makanan yang hangus atau terbakar secara berlebihan selama memasak. Ketika makanan dibakar atau hangus, itu menciptakan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs)," kata Clark.
Baca juga: Dokter gigi: Diet berlebihan berpotensi timbulkan bau mulut akibat kehilangan karbohidrat
AGEs telah dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang keduanya dapat merusak fungsi metabolisme. Meskipun ayam hitam sering dipasarkan sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan ayam goreng, namun jika dikonsumsi setiap hari justru dapat menyebabkan laju metabolisme menjadi lebih lambat.
AGEs telah terbukti mengganggu proses metabolisme normal dan meningkatkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan mengurangi efisiensi metabolisme. Selain itu, senyawa berbahaya yang terbentuk melalui pembakaran dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh, berpotensi merusak sel dan berdampak negatif pada kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
Clark mengatakan bahwa sangat penting untuk menerapkan metode memasak yang sehat yang meminimalkan pembentukan AGEs.
"Pilihlah teknik memasak seperti mengukus, merebus, memanggang, atau memanggang pada suhu yang lebih rendah untuk meminimalkan pembentukan AGEs. Metode ini membantu mempertahankan nilai gizi makanan sekaligus menjaga rasa," catatnya. Plus, Clark mengatakan bahwa memasukkan lebih banyak bahan padat nutrisi ke dalam resep masakan (seperti protein tanpa lemak, sayuran, dan biji-bijian) dapat mendukung kesehatan metabolisme.
“Metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin, genetik, massa otot, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi medis tertentu. Aktivitas fisik dan latihan kekuatan secara teratur, bersama dengan diet seimbang dan tidur yang cukup, dapat berdampak positif pada tingkat metabolisme."
Dan dalam hal diet seimbang, penting untuk menghindari membakar atau menghanguskan makanan saat memasak.
Baca juga: "SiKasep" aplikasi untuk sertifikasi makanan gratis dari Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Terkadang faktor yang mungkin menghalangi penurunan berat badan ada dalam kebiasaan terutama cara memasak makanan setiap hari saat Anda berusaha menurunkan berat badan.
Dikutip dari laman She Finds, Senin, Norah Clark, ahli gizi dan koki berpengalaman di hotel dan restoran mengatakan bahwa, makanan yang dihitamkan atau dibakar berpotensi memperlambat metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.
Ini karena menciptakan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjut (AGEs) yang telah dikaitkan dengan peradangan yang dapat memperlambat metabolisme.
"Satu kesalahan memasak yang mengejutkan yang berpotensi memperlambat metabolisme adalah makanan yang hangus atau terbakar secara berlebihan selama memasak. Ketika makanan dibakar atau hangus, itu menciptakan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs)," kata Clark.
Baca juga: Dokter gigi: Diet berlebihan berpotensi timbulkan bau mulut akibat kehilangan karbohidrat
AGEs telah dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang keduanya dapat merusak fungsi metabolisme. Meskipun ayam hitam sering dipasarkan sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan ayam goreng, namun jika dikonsumsi setiap hari justru dapat menyebabkan laju metabolisme menjadi lebih lambat.
AGEs telah terbukti mengganggu proses metabolisme normal dan meningkatkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan mengurangi efisiensi metabolisme. Selain itu, senyawa berbahaya yang terbentuk melalui pembakaran dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh, berpotensi merusak sel dan berdampak negatif pada kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
Clark mengatakan bahwa sangat penting untuk menerapkan metode memasak yang sehat yang meminimalkan pembentukan AGEs.
"Pilihlah teknik memasak seperti mengukus, merebus, memanggang, atau memanggang pada suhu yang lebih rendah untuk meminimalkan pembentukan AGEs. Metode ini membantu mempertahankan nilai gizi makanan sekaligus menjaga rasa," catatnya. Plus, Clark mengatakan bahwa memasukkan lebih banyak bahan padat nutrisi ke dalam resep masakan (seperti protein tanpa lemak, sayuran, dan biji-bijian) dapat mendukung kesehatan metabolisme.
“Metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin, genetik, massa otot, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi medis tertentu. Aktivitas fisik dan latihan kekuatan secara teratur, bersama dengan diet seimbang dan tidur yang cukup, dapat berdampak positif pada tingkat metabolisme."
Dan dalam hal diet seimbang, penting untuk menghindari membakar atau menghanguskan makanan saat memasak.
Baca juga: "SiKasep" aplikasi untuk sertifikasi makanan gratis dari Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023