Tangerang (Antara News) - Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Banten menambah 31 gerai Samsat dalam upaya menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak kendaraan bermotor dan mempermudah pelayanan pajak.

Peluncuran penambahan 31 gerai Samsat di sejumlah UPTD Samsat di Provinsi Banten tersebut bersama dengan penambahan pelayanan mobil samsat keliling, dilangsungkan Gubernur Banten Rano Karno di Kantor UPTD Samsat Cikokol Kota Tangerang, Jumat.

"Saya melakukan kunjungan ke seluruh UPTD Samsat dalam kaitan peluncuran program ini. Saatnya meningkatkan pelayanan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena pembangunan harus ditunjang dengan anggaran yang cukup,"kata Rano Karno.

Ia meminta Unit Pelayanan Teknis (UPT) Samsat di seluruh Banten memperbaiki atau meningkatkan pelayanan pembayaran pajak, dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak. Dengan demikian, ia berharap target pajak daerah dan retribusi daerah tahun 2016 tercapai.

"Kita perlu melakukan terobosan yang mendukung pencapaian target pajak daerah dan retribusi daerah, di antaranya peningkatan pelayanan pajak," kata Rano Karno usai peluncuran program tersebut.

Rano Karno melakukan kunjungan ke sejumlah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan Gerai Samsat di Banten, untuk mengetahui lebih dekat kegiatan pelayanan kepada wajib pajak serta mencari solusi atas kendala yang ada dalam pelayanan di Samsat. Kunjungan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sinergitas program kegiatan antara provinsi dan kabupaten/kota dengan Kepolisan, Jasa Raharja dan Bank Milik Daerah (BJB).

Ia mengatakan, upaya dan terobosan yang akan dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pendapatan yaitu dengan membuka gerai Samsat sebanyak 31 unit, Samsat keliling, razia pajak kendaraan bermotor bekerja sama dengan kepolisian, penyuluhan pajak dan melakukan penagihan langsung kepada masyarakat yang belum membayar pajak secara "door to door".

Kepala DPPKD Provinsi Banten Nandy Mulya mengatakan, dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi wajib pajak, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pelayanan prima di antaranya dengan mendirikan 31 gerai samsat.

Kemudian memfasilitasi 11 kendaraan pelayanan Samsat keliling, meluncurkan sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online, informasi PKB melalui layanan SMS dan menambah fasilitas penunjang lainnya.

"Kita sudah sediakan pelayanan kesehatan ringan, pangkas rambut, ruang laktasi, ruang konseling, dan kursi pijat elektrik. Ini inovasi yang kami buat, semata-mata untuk meningkatkan pelayanan  kepada wajib pajak yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD." kata Nandy.

Sementara itu, Kepala UPTD Samsat Cikokol Kota Tangerang Indra Gumelar mengatakan, tunggakan pajak kendaraan bermotor di unit pelaksanan teknis daerah (UPTD) Samsat Cikokol Kota Tangerang mencapai 17,8 persen dari jumlah kendaraan wajib pajak atau sebesar Rp61,9 milyar.

Dari jumlah itu tercatat jumlah kendaraan mencapai 124 ribu kendaraan dan 1.447 diantaranya adalah kendaraan dinas atau kendaraan milik pemerintah.

"Solusi pecahan masalah diantaranya melalui kegiatan kordinasi dengan intansi terkait, gelar razia pajak kendaraan bermotor, penyebaran surat pembeeitahuan pajak kendaraan motor dari rumah ke rumah,"kata Indra.

Ia mengatakan, masih tingginya tunggakan pajak kendaraan di Samsat Cikokol, disebabkan masih belum optimalnya peran serta pemerintah daerah dalam membantu melakukan optimalisasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan.

Oleh karena itu kedepan perlu adanya penambahan beberapa gerai samsat yang dapat disinergikan secara berdampingan dengan pelayanan pajak pemerintah di kabupaten/kota.

"Pemerintah daerah akan ada pungutan pajak PBB dan lainnya tuh. Coba ini disinergikan melalui pelayanan yang bersama satu pintu. Apalagi kan daerah juga kan ada bagi hasil yang diberikan dari pajak kendaraan itu,"katanya. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016