Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di sejumlah wilayah perairan Indonesia dalam dua hari ke depan termasuk Selat Sunda.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Minggu mengatakan pola angin menjadi salah satu penyebab terjadinya peluang peningkatan gelombang.
Di bagian utara, lanjut dia, umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan berkisar 6-25 knot.
Situasi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5-4 meter dan berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan serta Selat Lombok bagian selatan.
Dengan demikian, Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama nelayan yang menggunakan perahu (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Selanjutnya, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga waspadai curah hujan tinggi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Minggu mengatakan pola angin menjadi salah satu penyebab terjadinya peluang peningkatan gelombang.
Di bagian utara, lanjut dia, umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan berkisar 6-25 knot.
Situasi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5-4 meter dan berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan serta Selat Lombok bagian selatan.
Dengan demikian, Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama nelayan yang menggunakan perahu (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Selanjutnya, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga waspadai curah hujan tinggi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023