Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta melibatkan tim dokter multi-disiplin keilmuan untuk memulihkan bobot tubuh pasien obesitas asal Tangerang, Provinsi Banten, Moch Fajri Rifana (26).

Direktur Utama RSUPN RSCM Jakarta, dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS di RSCM Jakarta, Rabu mengatakan tim dokter multi-disiplin keilmuan tersebut di antaranya anestesiologi dan perawatan intensif, respirologi, endokrin-metabolik, gastro-enterologi, kardiologi, ilmu penyakit dalam, bedah digestif, bedah vaskuler, urologi, neurologi, psikiatri, dermatologi venerologi, rehabilitasi medik dan gizi klinik.

Ia mengatakan kasus yang dialami pria berbobot hampir 300 kg itu termasuk kejadian langka yang dialami orang dewasa. Kasus itu adalah kali kedua ditangani tim medis RSCM, setelah sebelumnya kasus serupa dialami pasien atas nama Arya Permana (10) pada 2016 dengan bobot sekitar 190 kg.

Sedangkan, kasus obesitas pada anak ditangani RSCM pada awal 2023 atas nama Muhammad Kenzi Alfaro, balita 16 bulan berbobot 27 kg asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: RSUD Kota Tangerang rujuk anak berbobot 300 kilogram ke RSCM

Lies Dina mengatakan RSCM menyediakan ruang rawat khusus untuk pasien Fajri, yang disebut IGD Mini. Ruang di lantai dasar Gedung Kiara itu dirancang menyesuaikan dimensi tubuh pasien.

"Karena kondisi luar biasa, kami siapkan ruang rawat khusus satu ruangan hanya untuk yang bersangkutan, karena tidak bisa di tempat tidur biasa. Berat badannya tidak memungkinkan," katanya.

Pihak RSCM juga terpaksa membobok dinding pintu IGD Mini saat harus mengevakuasi tubuh Fajri ke dalam ruang perawatan berukuran 6x6 meter persegi. Tim medis juga memindahkan satu set alat ICU yang dibutuhkan dan dalam sepekan perawatan Fajri, tim dokter memastikan kondisinya stabil. 

Moch Fajri Rifana mengalami obesitas setelah sebelumnya mengalami kecelakaan. Saat itu ia mempunyai berat badan 150kg dan setelah kecelakaan berat badannya naik hampir menembus angka 300kg.

"Mungkin riwayat kecelakaannya itu yang membuat dia benar-benar tidak beraktivitas, sehingga terjadi timbunan lemak yang berlebih," kata dokter spesialis anestesi RSCM Sidartha Kusuma.

Saat ini pasien dalam prosedur perawatan lanjutan, di antaranya ventilasi mekanik, pemantauan ketat tanda vital tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen, dan laju nadi, teropong saluran napas untuk evaluasi dahak yang tersumbat.

Baca juga: Eka Hospital group target operasikan 14 rumah sakit hingga 2025

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023