Tangerang (Antara News) - Pemerintah Kota Tangerang membentuk Forum RT/RW Siaga Demam Berdarah Dengeu (DBD) melalui kelurahan dan kecamatan. Kegiatannya mulai kerja bakti seminggu sekali dan apel bersama setiap sabtu dan dilanjutkan bersih - bersih lingkungan.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan dalam pengendalian penyakit demam berdarah dengue seperti penyuluhan mengenai DBD di Kelurahan, Sekolah, Pengajian dan pertemuan dengan masyarakat.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas secara rutin dan masif sehingga sosialisasi yang dilakukan diterima oleh warga. Kemudian, masyarakat pun berperan penting dalam kebersihan lingkungannya. Sampah yang dihasilkan agar dikelola baik dan tidak dibuang sembarangan karena akan menjadi pusat timbulnya jentik nyamuk

"Jadi, kebersihan lingkungan bukan hanya tugas petugas tetapi warga juga. Barang bekas yang berpotensi menimbulkan jentik nyamuk, agar bisa dikelola dan disimpan dan tak dibuang sembarangan," ujarnya.

Seluruh pegawai di Pemerintah Kota Tangerang diajak untuk mengiatkan kerja bakti minimal seminggu sekali. Mulai dari rumahnya masing - masing, fasilitas umum, hingga kantor tempat kerja. "Jika bersih, maka kita pun akan merasa nyaman. Begitu juga RS harus bersih dari munculnya jentik nyamuk dengan kamar yang bersih," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Rostiwie mengatakan, upaya pengendalian DBD lainnya adalah penyelidikan Epidemiologi yaitu survei untuk menentukan adanya jentik atau tidak di suatu tempat dan menemukan ada penderita yang demam.

Apabila hasil Pemantauan Epidemologi  (PE) di temukan jentik lebih dari 20 persen dan ada yang demam maka dilakukan Fogging Fokus sebanyak dua Siklus dengan rentang waktu satu minggu.

Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti pun dilakukan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN-DBD) oleh masyarakat. Adapun kegiatannya yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang/memanfaatkan barang bekas, plus hindari gigitan nyamuk dengan mengoleskan obat lotion anti nyamuk.

Lalu tidur pakai kelambu, menaburkan bubuk Abate di tempat penampungan air untuk membunuh jentik nyamuk serta membagikan Leaflet dan Poster di Puskesmas, Posyandu, Sekolah, Kelurahan, Kecamatan dan tempat tempat umum lainnya.

Ada enam poin yang harus dilakukan oleh warga untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk. Mulai dari menguras bak mandi, memelihara ikan pemakan nyamuk, tanaman pengusir nyamuk, pemakaian lotion anti nyamuk, memasang kawat nyamuk hingga tak menggantung pakaian di kamar.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD). Seperti halnya gerakan masif yang dilakukan Lurah Larangan Utara, Samsul K dengan mendatangi warganya dan berhasil menekan kasus demam berdarah menjadi nol kasus.

Lurah Larangan Utara, Samsul K mengatakan, pencegahan DBD di wilayahnya sudah dilakukan sejak bulan Januari hingga kini. Dirinya mendatangi RT/RW untuk menggalakan kegiatan kerja bakti dan membersihkan lingkungan. Hal itu dilakukan setelah ada warga yang terkena DBD. Program tersebut pun direspon positif, bahkan warga sangat semangat.

"Kegiatan ini disambut baik warga. Kasus DBD yang terjadi di beberapa RW pun akhirnya sekarang tak ada lagi. Ini adalah kerja bersama untuk kepentingan bersama - sama pula," kata Lurah Larangan Utara, Samsul.

Tak sampai disitu saja, Samsul juga rutin melakukan pemantauan ke setiap RT/RW pada hari Sabtu dan memimpin Apel secara langsung. Hal ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat karena kehadiran pejabat pemerintah di tengah - tengah warga sangat ditunggu. Setiap apel Siaga DBD dilakukan, dirinya juga melibatkan para Jumantik, Kader Puskesmas, Karang Taruna, dan unsur lainnya.

Samsul juga aktif mendatangi setiap kegiatan warga seperti arisan, pengajian, senam bareng hingga kumpul - kumpul warga untuk mengkampanyekan tentang pencegahan DBD. Kedekatan yang dibangun tersebut, bisa membangun keharmonisan dan percepatan program pembangunan.

Dirinya juga mengajak wilayah lain untuk bisa mengkampanyekan waspada DBD dan membersihkan lingkungan. Sebab, jentik nyamuk bisa saja berasal dari daerah lain sehingga harus dilakukan secara menyeluruh.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016