Pemkot Tangerang menjalin kerja sama dengan instansi vertikal dan dunia pendidikan dalam pembentukan berbagai aplikasi penunjang konsep smart city.
"Kami menggandeng seluruh stakeholder yang ada di Kota Tangerang, agar pelayanan bisa optimal sesuai dengan kebutuhan," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin di Puspemkot Tangerang Selasa.
Pernyataan Wakil Wali Kota Sachrudin terkait tindak lanjut dari evaluasi program kota cerdas (smart city) tahap I tahun 2023 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kota Tangerang masuk menjadi satu dari 191 kabupaten/kota di Indonesia
Baca juga: Wali Kota: Digitalisasi di Kota Tangerang bertujuan simplifikasi pelayanan
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan program digagas oleh Pemkot Tangerang untuk mendorong berjalannya konsep smart city diklasifikasi ke dalam enam dimensi pelayanan yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Dalam pelayanan kepada masyarakat, lanjut wakil, Pemerintah Kota Tangerang juga telah menyiapkan satu "Super Apps" yang menjadi rumah bagi berbagai layanan masyarakat yang dapat diakses dengan mudah hanya dengan menggunakan gawai.
"Namanya Tangerang Live, yang memuat berbagai aplikasi layanan, mulai dari layanan aspirasi hingga kontak kegawatdaruratan," ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Indri Astuti menuturkan proses evaluasi ini menilai semua dimensi yang menjadi indikator realisasi smart city di Kota Tangerang.
Setelahnya, proses evaluasi ini menghasilkan beberapa rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan Pemkot Tangerang dalam mewujudkan smart city yang optimal.
“Banyak rekomendasi yang kita dapatkan. Pertama, rencana smart city di Kota Tangerang yang harus segera di-review karena telah berjalan cukup lama, sejak sekitar tahun 2017. Selain itu, yang mendapatkan perhatian penting adalah mengenai smart branding, dalam hal ini perlu adanya kolaborasi bersama pihak-pihak lain, khususnya terkait relasi Kota Tangerang sebagai penyangga ibu kota Jakarta,” lanjutnya.
Selain itu, proses evaluasi ini menjadi kesempatan untuk membangun ulang komitmen bersama setiap perangkat OPD dalam mengaktualisasikan rencana jangka panjang smart city di Kota Tangerang kedepannya.
“Kedepannya, kita akan segera menindaklanjuti dan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi tim panelis. Karena sejauh ini memang telah kita persiapkan untuk menyambut evaluasi lanjutan, yakni proses evaluasi tahap kedua di triwulan keempat tahun ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kami menggandeng seluruh stakeholder yang ada di Kota Tangerang, agar pelayanan bisa optimal sesuai dengan kebutuhan," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin di Puspemkot Tangerang Selasa.
Pernyataan Wakil Wali Kota Sachrudin terkait tindak lanjut dari evaluasi program kota cerdas (smart city) tahap I tahun 2023 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kota Tangerang masuk menjadi satu dari 191 kabupaten/kota di Indonesia
Baca juga: Wali Kota: Digitalisasi di Kota Tangerang bertujuan simplifikasi pelayanan
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan program digagas oleh Pemkot Tangerang untuk mendorong berjalannya konsep smart city diklasifikasi ke dalam enam dimensi pelayanan yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Dalam pelayanan kepada masyarakat, lanjut wakil, Pemerintah Kota Tangerang juga telah menyiapkan satu "Super Apps" yang menjadi rumah bagi berbagai layanan masyarakat yang dapat diakses dengan mudah hanya dengan menggunakan gawai.
"Namanya Tangerang Live, yang memuat berbagai aplikasi layanan, mulai dari layanan aspirasi hingga kontak kegawatdaruratan," ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Indri Astuti menuturkan proses evaluasi ini menilai semua dimensi yang menjadi indikator realisasi smart city di Kota Tangerang.
Setelahnya, proses evaluasi ini menghasilkan beberapa rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan Pemkot Tangerang dalam mewujudkan smart city yang optimal.
“Banyak rekomendasi yang kita dapatkan. Pertama, rencana smart city di Kota Tangerang yang harus segera di-review karena telah berjalan cukup lama, sejak sekitar tahun 2017. Selain itu, yang mendapatkan perhatian penting adalah mengenai smart branding, dalam hal ini perlu adanya kolaborasi bersama pihak-pihak lain, khususnya terkait relasi Kota Tangerang sebagai penyangga ibu kota Jakarta,” lanjutnya.
Selain itu, proses evaluasi ini menjadi kesempatan untuk membangun ulang komitmen bersama setiap perangkat OPD dalam mengaktualisasikan rencana jangka panjang smart city di Kota Tangerang kedepannya.
“Kedepannya, kita akan segera menindaklanjuti dan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi tim panelis. Karena sejauh ini memang telah kita persiapkan untuk menyambut evaluasi lanjutan, yakni proses evaluasi tahap kedua di triwulan keempat tahun ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023