Hadir dalam kesempatan itu usnur Forkopimda, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Banten Prof Soleh Hidayat, para kepala OPD, camat, lurah, serta kafilah dari delapan kecamatan.
Dalam sambutannya, Helldy ingin kafilah Cilegon berbicara banyak di ajang MTQ ke-XX Provinsi Banten pada 25-27 Juli 2023 mendatang di Kabupaten Tangerang.
Selama ini, kata Helldy, keputusan Cilegon yang hanya mengandalkan putra-putri daerah sebagai peserta MTQ memang sudah tepat. Tetapi ia tidak mau prestasi MTQ Kota Cileogn di tingkat Provinsi Banten menjadi yang terakhir.
"Ini tahun ketiga saya membuka MTQ tingkat Kota Cilegon. Ada PR (Pekerjaan Rumah) yang berat yang harus segera dievaluasi. Kami memang sudah putuskan untuk tidak boleh ada peserta MTQ dari luar Cilegon. Tapi masa iya kita peringkat kedelapan terus di Banten," kata Helldy.
Saat ini, kata Helldy, Kota Cilegon menjadi rujukan dari daerah lain karena dianggap sudah banyak menuai prestasi. Mulai dari pengelolaan sampah menjadi bahan bakar pendamping batu bara yang sudah dikunjungi dan pelajari 57 daerah, termasuk DKI Jakarta.
Selain itu, kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) Kota Cilegon juga menjadi percontohan karena baru pertama kali di Indonesia. Terakhir, kata Helldy, Cilegon berhasil menjadi juara lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan tingkat nasional.
"Jadi bagi saya tidak ada yang tidak mungkin bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Saya minta Ketua LPTQ, untuk menyeleksi secara mendalam, kebutuhannya apa, tidak usah melakukan sesuatu yang curang, saya yakin kebaikan akan membawa hasil yang jauh lebih baik," katanya.
Selama ini, tambah Helldy, Cilegon selain dikenal sebagai kota industri, juga kota santri. Puluhan dewan hakim yang dilantik juga dinilai mempunyai pengalaman dan kapasitas mumpuni.
"Saya mengajak, mari kita sampingkan ego-ego kita. Kita satukan kegiatan ini menjadi kegiatan supertim. Kita evaluasi bareng-bareng, bagaimana kita berikan yang terbaik kepada Cilegon yang kita cintai," katanya.
Ketua LPTQ Provinsi Banten Prof. Soleh Hidayat mengapresiasi penyelenggaraan MTQ ke-XXII Kota Cilegon. Ia juga mengapresiasi Kota Cilegon yang sudah beberapa tahun terakhir berkomintmen memajukan peserta MTQ dari putra putri daerah.
"Menggali potensi warga lokal inilah cara yang diharapkan LPTQ Banten. Kadang kita terjebak dengan gelar juara, padahal yang juara bukan warga setempat. Dengan cara seperti inilah sebenarnya kita gagal melakukan pembinaan," kata mantan Rektor Untirta itu.
Untuk pembinaan yang baik, Prof Soleh menyarankan agar penyelenggaraan MTQ dilakukan secara berjenjang dari desa/kelurahan, lalu kecamatan, serta kabupaten/kota.
Sementara itu, Ketua LPTQ Kota Cilegon Maman Mauludin dalam laporannya menyampaikan, terdapat 10 cabang dan 28 golongan yang diperlombakan pada MTQ ke-XXII di Kecamatan Jombang ini.
"Total ada 382 peserta dari delapan kafilah yang terdiri dari kafilah Kecamatan Purwakarta 58 peserta, Jombang 55 peserta, Grogol 51 peserta, Ciwandan 50 peserta, Pulomerak 48 peserta, Cibeber 47 peserta, Citangkil 40 peserta dan Kecamatan Cilegon 33 peserta," jelas Maman.
Selain peserta dari delapan kecamatan, kata Maman, pihaknya juga menugaskan dewan hakim sebanyak 95 orang. Terdiri dari 79 orang hakim, 13 pengawas, serta tiga orang koordinator dewan hakim.
"Kami berharap masing-massing kafilah bisa memaksaimalkan peserta di ajang MTQ tahun depan," harap Sekda Kota Cilegon itu.
Diketahui, MTQ ke-XXII Kota Cilegon digelar selama empat hari mulai 5-8 Juni 2023. Terdapat 10 lokasi yang dijadikan pusat perlombaan yang tersebar di Kecamatan Jombang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023