Serang (Antara News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan I tahun 2016 lebih tinggi, yakni pada kisaran 5,0 - 5,3 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Senin, mengatakan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten didorong oleh konsumsi rumah tangga, seiring kenaikan upah di awal tahun dan ekspor-impor yang didominasi perdagangan antar daerah.

"Sementara konsumsi pemerintah dan investasi diperkirakan mengalami perlambatan sesuai dengan pola realisasinya," kata Budiharto didampingi Manajer Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Reny Titalay dan Bagian Data Andayani.

Di sisi penawaran, lapangan usaha industri pengolahan diperkirakan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan membaiknya kinerja subkategori utama dan peningkatan permintaan dalam negeri.

Selain itu, lapangan usaha pertanian juga diperkirakan meningkat seiring telah memasuki musim panennya pada triwulan I-2016.

Budiharto menjelaskan konsumsi rumah tangga diperkirakan membaik ditopang oleh naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dengan kenaikan pada 2016 di kisaran 11,50 persen (yoy).

Selain itu berdasarkan survei konsumen, indeks ekspektasi konsumen terhadap perekonomian yang akan datang juga mendorong tingkat optimisme konsumen meningkat.

Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh melambat di triwulan I-2016 sesuai dengan pola realisasi tahunan. Adapun yang menjadi penopang tumbuhnya konsumsi pemerintah adalah realisasi belanja pegawai tidak langsung dan belanja hibah yang salah satunya merupakan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), katanya.

Perkembangan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di triwulan I-2016 diperkirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2015.

Penyebab terjadinya perlambatan adalah masih minimnya realisasi proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah, kata Budiharto.

"Meskipun saat ini realisasi pengadaan sudah bisa dilakukan pada triwulan I-2016, namun dalam pelaksanaannya kelengkapan proses pengadaan dengan SDM yang terbatas baru bisa dimulai pada triwulan I-2016," katanya.

Sementara investasi swasta sebagian besar merupakan proyek multiyears yang telah berjalan sejak 2015 dan ditargetkan dapat beroperasional pada beberapa tahun mendatang. Meskipun demikian, terdapat pula investasi yang direncanakan terealisasi pada triwulan I-2016.

Budiharto juga menyebutkan kinerja ekspor impor pada triwulan I-2016 diperkirakan mengalami peningakatan ditopang ekspor impor antar daerah.

"Hal tersebut merupakan pengaruh dari membaiknya konsumsi rumah tangga dan rencana pembangunan proyek infrastruktur yang mendorong pemesanan bahan baku bangunan," katanya seraya menambahkan di sisi lain ekspor impor luar negeri diperkirakan tumbuh terbatas sejalan dengan kondisi perekonomian negara mitra dagang yang belum pulih.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016