Tangerang (Antara News)  - Pemerintah Kota Tangerang membangun sebuah ruang pusat data yang dinamakan Tangerang LIVE Room. Berbagai aktifitas pegawai hingga masyarakat akan terpantau secara langsung melalui layar kaca besar dan telpon genggam walikota dari aplikasi yang tersedia. 

Tangerang LIVE Room yang berisi 11 operator tersebut pun siap menerima laporan dari masyarakat dari kemacetan, banjir, pohon tumbang, gangguan keamanan hingga pemesanan kamar untuk ibu hamil.

Caranya sangat mudah, masyarakat cukup mengunduh aplikasi Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda (Laksa) melalui smartphone dan bisa melaporkannya dengan disertai foto dan video atau via Twitter dan Facebook. Seluruh laporan masyarakat pun akan langsung ditindak lanjuti oleh petugas sesuai dengan bidangnya masing - masing. 

Untuk mendukung percepatan penanganan, Pemkot Tangerang pun telah membuat aplikasi SIGAP yang terhubung dengan pengawas di lapangan melalui telpon genggamnya masing - masing. Nantinya, petugas pengawas akan mendapat perintah dari operator di LIVE Room sesuai laporan masyarakat dan dilanjutkan kepada pegawai di lapangan.

Setiap pengawas di lapangan pun akan selalu terpantau atau online karena aplikasi SIGAP adalah sistem absensi pegawai lapangan. Jika aplikasi tersebut tidak online, maka petugas di lapangan akan dianggap tak masuk kerja dan tak mendapatkan honor.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, Tangerang LIVE Room pun akan menyajikan berbagai data internal maupun eksternal. Seperti info tentang jumlah warga yang datang ke puskesmas dan RS hingga lalu lintas di jalan. "Jadi, laporan yang tersaji di Tangerang LIVE Room merupakan data real time sehingga tak ada yang bisa tertutupi," ujarnya.

Walikota juga berharap agar masyarakat bisa melaporkan setiap kejadian atau hal menarik lainnya di lapangan. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi Pemkot untuk melakukan peningkatan pelayanan.

Karena, membangun Kota tak hanya menjadi tugas Pemda semata tetapi juga perlu keterlibatan peran serta masyarakat sesuai dengan konsep Smart City. "Masyarakat bisa memberikan masukan melalui layanan aplikasi yang telah kita buat. Semua OPD telah tersedia dan masyarakat diharap untuk memaksimalkannya," tegasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Mutarom menambahkan, jika Tangerang LIVE Room merupakan upaya mewujudkan E-City. Apalagi, Kota Tangerang telah mendapat pengakuan di tingkat nasional melalui penghargaan kota cerdas 2015.

"Sejumlah OPD telah memiliki aplikasi yang memberikan kemudahan dalam pelayanan. Kedepannya akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat," ujarnya.

Kepala Seksi Pengembangan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika, Adhi Zulkifli, Pemkot Tangerang mengatakan, sebanyak 300 petugas pengawas lapangan yang terdiri dari Dishub, DBMSDA, DKP, Satpol PP dan BPBD telah diberikan pelatihan mengenai penanganan pelaporan dari operator kepada petugas.

Bahkan, sejumlah petugas lapangan seperti penyapu dan pemantau situ atau kali telah diberikan pembelajaran guna merespon cepat jika ada pelaporan atau kejadian. "Sistem kerjanya adalah cepat dan efesien. Beberapa OPD pun telah memiliki fasilitas kamera pemantau untuk membantu penanganan maupun laporan," tegasnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016