Keterbatasan fisik yang dimiliki Ahmad Junaidi sebagai penyandang tunadaksa tak menyurutkan semangatnya untuk membantu masyarakat
dalam menjalankan tugasnya sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas di kawasan Ciledug Raya, Jl. Gotong Royong, Larangan, Kota Tangerang, Banten. 

Ahmad Junaidi atau yang akrab dipanggil Dedi, mungkin saja tidak seperti pengatur lalu lintas pada umumnya. Dilahirkan dengan kondisi cacat, Dedi bercita-cita menjadi seorang polisi. 

Namun, karena keterbatasannya ia tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah polisi, tapi tekad dan semangatnya untuk membantu masyarakat tetap membara dalam dirinya.

“Sebenarnya kalo normal, tidak cacat, dan gagah, ingin jadi Polisi, lalu, dengan adanya kekurangan gak bisa sekolah, gak bisa ngomong, jadinya hanya bisa jadi tukang parkir dan pengatur lalu lintas di Jl. Gotong Royong sini,” kata Sukini (53), Istri Ahmad Junaidi, saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/4).

Setiap hari, Dedi bangun pagi untuk mempersiapkan diri dan pergi ke lokasinya mengatur lalu lintas dengan mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi.

“Pergi ke lokasi pake motor yang udah dimodifikasi supaya mempermudah Bang Dedi untuk bawa motornya,” kata Sukini.

Dari pagi hingga sore ia gunakan untuk mencari rezeki demi menyambung hidup. Meskipun terkadang cuaca tidak bersahabat, Dedi tetap menjalankan tugasnya dengan semangat yang luar biasa.

“Bang Dedi tuh jujur, bertanggung jawab, pantang menyerah, walaupun cacat tapi semangatnya itu luar biasa,” katanya.

Berbekal peluit yang ia miliki dan gerakan tangannya kepada pengendara dapat
mengurangi kemacetan. Dedi mengaku selama menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu
Lintas (Supeltas), ia tidak pernah merasa takut terhadap kendaraan yang ramai berlalu lalang.

“Tidak takut karena udah biasa,” kata Dedi.Dedi mengatakan bahwa pekerjaannya sebagai pengatur lalu lintas memberikan
kebahagiaan dan kepuasan tersendiri baginya, ditambah oleh dukungan dari sang istri
tercinta membuat Dedi semakin semangat bekerja, daripada harus mengemis.

“Saya mendukung banget pekerjaan Bang Dedi karena halal, daripada harus mengemis atau mengamen,” kata Sukini.

Dedi yang telah bekerja sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas selama 20 tahun mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Dedikasinya dalam membantu mengatur lalu lintas membuat banyak orang mengenal dan memberi rezeki.

“Sukarela orang kasih imbalan, kalo ga dari parkir, Bang Dedi dapet rezeki dari mana aja,” kata Sukini.

Oleh karena semangat dan keinginan mulianya, Dedi juga mendapatkan penghormatan
dan bantuan dari kepolisian Kota Tangerang untuk memudahkan mobilitasnya dalam menjalankan tugas sebagai pengatur lalu lintas.

Ia juga telah banyak diberitakan oleh media nasional. Hal ini membuktikan bahwa dedikasi dan semangatnya dalam membantu masyarakat memperoleh pengakuan dan apresiasi dari banyak pihak.

Namun, perjuangan Dedi sebagai pengatur lalu lintas tidak selalu mudah. Di rumah sepetaknya, Sukini menceritakan bahwa suaminya pernah mengalami kekerasan verbal dan nonverbal dari orang yang tidak dikenal, tapi untungnya warga sekitar sering membantu suaminya jika diganggu.

“Dukanya itu bang Dedi suka ditimpukin sama orang yang gak dikenal, dikatain gila, terus kadang ditimpukin batu dan gak dibolehin markir di daerah situ. Tapinya kita bersyukur sama warga sini yang membantu kalo Bang Dedi digangguin,” kata Sukini.

Sukini berharap ke depannya ia dan suami selalu diberi kesehatan, kerukunan rumah tangga, dan rezeki.

“Ya ke depannya saya berharap untuk kami berdua selalu diberi kesehatan, rukun, dan selalu ada rezeki untuk menyambung hidup,” kata Sukini.

Kisah Dedi sebagai pengatur lalu lintas membuktikan meskipun memiliki keterbatasan, seseorang tetap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.
Dedi juga memberikan contoh nyata mengenai pentingnya inklusivitas dalam masyarakat.

Kita tidak boleh menilai seseorang dari keterbatasannya, melainkan dari kemampuan, potensi, dan semangatnya dalam berkontribusi bagi masyarakat.

Kita patut memberikan apresiasi kepada Dedi yang telah memberikan kontribusi positif
bagi masyarakat melalui tugasnya sebagai pengatur lalu lintas.

Semoga kisah inspiratifnya bisa memotivasi kita semua untuk tidak menyerah dalam menghadapi segala rintangan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
 

Pewarta: AL Afifi Elfa R

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023