Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membuka akses pembangunan jalan antardesa sepanjang 11 kilometer di Kecamatan Cibeber guna kemudahan sarana transportasi di wilayah desa terpencil.

Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak, Irvan, di Lebak, Rabu, mengatakan pembukaan akses jalan baru tersebut menghubungkan desa Citorek-Cibeduk-Cigoyot di Kecamatan Cibeber.  

Pelaksana pekerjaan pembangunan itu melibatkan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Pembukaan jalan antardesa terpencil di daerah itu dalam kondisi kawasan hutan juga perbukitan serta pegunungan dan hanya dilintasi oleh warga melalui jalan setapak.

Pemerintah daerah membuka jalan antardesa itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, terutama warga yang tinggal di desa-desa terpencil.

Saat ini, akses jalan antardesa terpencil hanya dilintasi jalan setapak.

Karena itu, pembukaan pembangunan jalan guna mendukung akses petumbuhan ekonomi masyarakat sehingga intensitas lalu lintas di daerah itu meningkat.

Kemungkinan aktivitas ekonomi masyarakat bisa 24 jam karena bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan.

Begitu juga akses pembangunan jalan dapat mengantisipasi anak-anak putus sekolah karena mereka bisa pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan.

Bahkan, pembukaan jalan desa terpencil juga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,sebab mereka bisa cepat terlayani tenaga medis Puskesmas.

Misalnya, ujar dia, warga mengalami sakit darurat, seperti keguguran pada ibu hamil bisa tertolong nyawanya oleh tenaga medis Puskesmas karena kondisi jalan bisa dilintasi kendaraan.

"Kami berharap pembukaan jalan desa itu ke depan ditindaklanjuti program pengerasan hingga pengaspalan," katanya.

Menurut dia, saat ini banyak jalan antardesa di wilayah terpencil yang kondisinya memprihatinkan karena masih tanah dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Pemerintah Kabupaten Lebak setiap tahun membuka akses pembangunan jalan di daerah terisolasi yang didanai APBD kabupaten setempat.

Pada tahun 2014, kata dia, membuka jalan terisolasi yang menghubungkan Cisero-Cirotan Kecamatan Panggarangan 6 kilometer.

"Kami terus berupaya ke depan menargetkan seluruh jalan antardesa terpencil tidak terisolasi lagi dan bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan," katanya.

Ia mengatakan, sebagian besar warga Kabupaten Lebak mengandalkan ekonomi dari penghasilan komoditas pertanian dan perkebunan untuk dipasarkan ke luar daerah, seperti  Rangkasbitung, Tangerang, dan Jakarta.

Mereka membawa hasil perkebunan di antaranya kelapa, pisang, gabah, karet, dan hasil perikanan.

Karena itu, kata dia, dengan adanya pembangunan jalan antardesa terpencil tentu bisa mengakses pemasaran ke luar daerah dengan biaya relatif murah.

"Saya yakin pembangunan jalan baik antarkecamatan maupun antardesa dapat membangkitkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Eman (55), warga Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak mengaku, warga sangat senang dengan adanya pembukaan pembangunan jalan antardesa, sehingga bisa memasarkan produk pertanian seminggu tiga kali.

"Selama ini warga hanya satu kali dalam seminggu karena kondisi jalan tanah dan biaya angkutan cukup tinggi," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016