Serang (Antara News) - Provinsi Banten pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,37 menjadi 130,51.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Rabu, mengatakan, inflasi terjadi karena lima dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan naik 4,07 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,74 persen; kesehatan 0,15 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,23 persen.

Sementara pada kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar -0,32 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar -1,52 persen, kata Suhaimi.

Pemantauan BPS terhadap 417 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Januari 2016 sebanyak 231 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnyanya adalah 159 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 72 komoditas mengalami penurunan harga.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Januari 2016 antara lain  bawang putih, kelapa, cabe merah, ban luar motor, tarip sewa becak, bawang merah dan daging ayam ras. Sementara komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain adalah angkutan udara, solar, tenggiri, nangka muda, buncis dan beton.

Kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten adalah kelompok bahan makanan 0,8747 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0818 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1664 persen; kelompok kesehatan 0,0077 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,0184 persen. Dua Kelompok pengeluaran  lainnya tercatat memberkan sumbangan deflasi yaitu kelompok sandang  -0,0125 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,2607 persen.

Pada kelompok bahan makanan, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi cukup besar antara lain daging ayam ras sebesar 0,2223 persen, cabe merah 0,1423 persen, bawang putih 0,0842 dan telur ayam ras 0,0782.

Di kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi air kemasan 0,0168 persen; rokok kretek filter 0,0161 persen, rokok putih 0,0138 persen dan makanan ringan/snack sebesar 0,0128 persen.

Sementara di kelompok sandang, komoditi yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah baju kaos/T-Shirt sebesar -0,0123 persen, emas perhiasan sebesar -0,0046 persen, celana panjang jeans sebesar -0,0002 persen, dan kaos oblong sebesar -0,0001 persen.

Pada  kelompok kesehatan, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah bedak sebesar sebesar 0,0027 persen, pasta gigi sebesar 0,0020 persen, biaya untuk KB sebesar 0,0010 persen dan  tarip gunting rambut anak sebesar 0,0007 persen.

Sementara di kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga, komoditi yang memberi andil inflasi pada bulan ini adalah bimbingan belajar dengan andil 0,0089 persen, kursus musik sebesar 0,0048 persen dan kursus Bahasa asing sebesar 0,0022 persen.

Pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, komoditi yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah ban luar motor sebesar 0,0098 persen, kartu ATM sebesar 0,0054 persen dan tarif sewa becak sebesar 0,0040 persen. 

Pewarta: rid

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016