Lebak (Antara News) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta petani mengembangkan tanaman cengkih karena harga di pasaran semakin membaik sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

"Kita melakukan pemantauan selama tiga tahun terakhir harga cengkih di pasaran relatif bagus, dibandingkan produk komoditas perkebunan lainnya," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebak Kosim Ansori di Lebak, Rabu.

Saat ini, harga cengkih di pasaran mencapai Rp113.000/Kg, padahal tahun 2014 hingga menembus Rp200.000/Kg.

Pemerintah daerah terus mendorong petani agar mengembangkan komoditas perkebunan cengkih.

Sebab, kebanyakan tanaman cengkih milik masyarakat usianya sudah tua, sehingga berdampak terhadap produksi.

Selama ini, produksi cengkih masih di atas 2.000 ton per tahun dan tidak memenuhi permintaan pasar, terlebih  pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Peningkatan produksi cengkih tentu memungkinkan karena wilayah Lebak sangat cocok sebagai daerah pengembangan perkebunan cengkih.

Tanaman cengkih cocok pada lahan perbukitan dan pegunungan, seperti Kecamatan Sobang, Cipanas, Lebak Gedong, Bayah, Panggarangan, Cigemblong, Cibeber, dan Cijaku.

"Kami memfokuskan bantuan pada benih cengkih di daerah itu agar menjadikan usaha unggulan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah terus mendorong komoditas cengkih menjadikan unggulan petani karena bisa menyerap lapangan pekerjaan.

Bahkan, penyerapan tenaga kerja dari komoditas cengkih mencapai ribuan orang.

Selain itu juga petani cengkih bisa menunaikan ibadah haji serta membiayai pendidikan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

"Kami akan menyalurkan bantuan benih cengkih hasil penangkaran lokal dengan jumlah mencapai puluhan ribu tanaman," ujarnya.

Supriyadi, seorang petani warga Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini memiliki tanaman cengkih sebanyak 200 batang yang ditanam di lahan seluas 8.000 meter dan bisa menjual sekitar dua ton per tahun.

Namun, dirinya kini lebih bersemangat untuk mengembangkan tanaman cengkih karena harga di pasaran cukup bagus.

"Kami terus memperluas tanaman cengkih hingga satu hektare karena harganya terus naik," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016