Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten melakukan sidak penjual takjil di enam kecamatan untuk pengecekan kandungan di dalam makanan secara langsung diantaranya di kawasan Pasar Lama Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni di Tangerang, Rabu, mengungkapkan pada setiap lokasi diperiksa sekitar 25 jenis takjil seperti kikil bakar, otak-otak, mie goreng, cincau, lontong, dimsum, kue cubit dan beberapa lainnya.

Baca juga: Laboratorium Kesehatan uji kelayakan air hingga sanitasi di RSUD Kota Tangerang

"Yang diteliti dalam sidak ini ada empat yang ditinjau yakni boraks, formalin, rodamin dan metilen yellow. Jika dari sampel takjil yang diambil, ditemukan empat kandungan tersebut, petugas akan melakukan tindakan lanjutan," ungkapnya.

Ia pun menyatakan, sidak takjil akan berlangsung seminggu kedepan hingga ke 13 kecamatan di Kota Tangerang. Hal ini dilakukan untuk memastikan dan mengawasi pedagang takjil jangan sampai dagangan ya mengandung bahan makanan yang tidak diperbolehkan.

"Selain itu, kegiatan ini sebagai langkah melindungi masyarakat, konsumen atau pembeli makanan takjil supaya merasa aman, dengan apa yang mereka konsumsi. Ketiga, ini sebagai edukasi kepada pedagang maupun pembeli untuk harus berhati-hati berjualan atau membeli," paparnya.

Kata dr Dini, bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya jika dikonsumsi masyarakat tidak secara langsung dirasakan efeknya. Namun, jika dikonsumsi secara terus terusan maka efek jangka panjangnya adalah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Pihaknya juga menghimbau, masyarakat harus menghindari mengkonsumsi produk makanan yang berwarna menarik, karena makanan yang berwarna terang lebih sering mengandung bahan kimia yang berbahaya.

"Kalau bisa usahakan produksi atau membuat makanan di rumah sendiri. Jika beli, hati-hati dan waspada yang mecolok bukan berarti enak. Jadi bijak lah dalam belanja takjil, jangan mudah tergiur," imbaunya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023