Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mencatat sebanyak 1.229 kepala keluarga (KK) lebih di delapan kecamatan terdampak bencana alam banjir akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu.
"Kalau dari data yang yang kita miliki lebih dari 1.229 KK, dan laporannya masih terus berkembang. Dari genangan banjir yang melanda pemukiman, ada beberapa sudah surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu.
Menurut dia, dari 1.229 KK yang tersebar di delapan kecamatan itu, di antaranya di Pasar Kemis, Sindang Jaya, Teluknaga, Kelapa Dua, Sepatan, Jayanti, Sukamulya, dan Cikupa.
Baca juga: BPBD Lebak mulai distribusikan logistik untuk warga korban banjir
Untuk jumlah warga yang banyak terdampak musibah itu berada di dua kecamatan, yaitu di Pasar Kemis sebanyak 40 KK dan Teluknaga sebanyak 500 KK dari dua desa, yakni Tanjung Burung dan Tanjung Pasir.
"Kalau di utara seperti di Teluknaga, ada beberapa faktor seperti tingginya gelombang air laut bisa berpengaruh terhadap surutnya air," katanya.
Ia mengatakan untuk kondisi genangan air di beberapa wilayah kecamatan saat ini sebagian sudah surut, ada juga sebagian pemukiman yang masih tergenang banjir dengan ketinggian 5 sampai 50 sentimeter.
"Ketinggian air yang berada di delapan kecamatan itu paling rendah lima sentimeter sampai 1 meter karena limpahan air sungai yang berdekatan dengan pemukiman warga," ujarnya.
Sementara itu, akibat dari bencana tersebut, sebagian warga ada yang mengungsi di mushala setempat dan sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Baca juga: BPBD Tangerang: Banjir rendam 445 Rumah di Perumahan Taman Balaraja
"Selain di pasar Kemis, posko secara khusus juga di sediakan oleh pemerintah desa, seperti di Desa Teluknaga, ada di rumah lurah seperti di Tanjung Pasir," ucapnya.
Ia menambahkan dalam memenuhi kebutuhan korban banjir, BPBD, Dinsos dan Dinas Kesehatan setempat telah menyalurkan sejumlah bantuan kebutuhan pangan dan obat-obatan serta keperluan lainnya.
"Kami sejauh ini masih terus melakukan pendataan dan pemetaan terkait jumlah korban yang terdampak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kalau dari data yang yang kita miliki lebih dari 1.229 KK, dan laporannya masih terus berkembang. Dari genangan banjir yang melanda pemukiman, ada beberapa sudah surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu.
Menurut dia, dari 1.229 KK yang tersebar di delapan kecamatan itu, di antaranya di Pasar Kemis, Sindang Jaya, Teluknaga, Kelapa Dua, Sepatan, Jayanti, Sukamulya, dan Cikupa.
Baca juga: BPBD Lebak mulai distribusikan logistik untuk warga korban banjir
Untuk jumlah warga yang banyak terdampak musibah itu berada di dua kecamatan, yaitu di Pasar Kemis sebanyak 40 KK dan Teluknaga sebanyak 500 KK dari dua desa, yakni Tanjung Burung dan Tanjung Pasir.
"Kalau di utara seperti di Teluknaga, ada beberapa faktor seperti tingginya gelombang air laut bisa berpengaruh terhadap surutnya air," katanya.
Ia mengatakan untuk kondisi genangan air di beberapa wilayah kecamatan saat ini sebagian sudah surut, ada juga sebagian pemukiman yang masih tergenang banjir dengan ketinggian 5 sampai 50 sentimeter.
"Ketinggian air yang berada di delapan kecamatan itu paling rendah lima sentimeter sampai 1 meter karena limpahan air sungai yang berdekatan dengan pemukiman warga," ujarnya.
Sementara itu, akibat dari bencana tersebut, sebagian warga ada yang mengungsi di mushala setempat dan sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Baca juga: BPBD Tangerang: Banjir rendam 445 Rumah di Perumahan Taman Balaraja
"Selain di pasar Kemis, posko secara khusus juga di sediakan oleh pemerintah desa, seperti di Desa Teluknaga, ada di rumah lurah seperti di Tanjung Pasir," ucapnya.
Ia menambahkan dalam memenuhi kebutuhan korban banjir, BPBD, Dinsos dan Dinas Kesehatan setempat telah menyalurkan sejumlah bantuan kebutuhan pangan dan obat-obatan serta keperluan lainnya.
"Kami sejauh ini masih terus melakukan pendataan dan pemetaan terkait jumlah korban yang terdampak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023