Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat yang tinggal di pegunungan dan perbukitan agar mewaspadai bencana tanah longsoran sehubungan puncak musim hujan pada awal Maret 2023.
 
"Peringatan kewaspadaan itu, karena terdapat warga Lebak yang menginap di saung berada di pegunungan hendak memanen padi, Sabtu (4/3) dini hari terdampak tanah longsor hingga tertimbun dan meninggal dunia," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Rabu.

Masyarakat Kabupaten Lebak diminta agar selalu siaga dan waspada dampak bencana alam, karena saat ini puncak musim penghujan disertai angin kencang.

Baca juga: Pemkab Lebak dorong aneka produk olahan berbasis ikan tingkatkan pendapatan
 
Peluang curah hujan itu dengan durasi lama mulai pagi, siang, sore, malam hingga dini hari dan berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor.
 
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini wilayah Banten memasuki puncak musim hujan.
 
Karena itu, masyarakat Kabupaten Lebak yang berada di aliran sungai, pegunungan, dan perbukitan dapat meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana alam, seperti tanah longsor, pergerakan tanah, banjir, pohon roboh dan gelombang tinggi.
 
"Kami berharap warga agar waspada dampak puncak musim penghujan untuk mengurangi risiko kebencanaan,sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
 
Ia mengimbau masyarakat pegunungan perbukitan dan aliran sungai jika curah hujan tinggi agar mencari lokasi aman sehingga dapat terhindar bencana alam.
 
Begitu juga pengemudi angkutan pribadi maupun angkutan umum diminta istirahat dan menghentikan perjalanan apabila curah hujan lebat disertai angin kencang.
 
Selama ini, kata dia, ruas jalan di daerah ini ditemukan ambles dan pohon roboh, sehingga membahayakan bagi pengguna kendaraan.
 
Untuk mengantisipasi bencana alam, kata dia, pihaknya kini membuka Posko Siaga Utama dan mempersiapkan stok logistik hingga obat-obatan.
 
Selain itu juga mempersiapkan peralatan evakuasi mulai perahu karet, pakaian pelampung, tambang, senso, pompa penyedot air,kendaraan operasional,tenda pengungsian hingga kendaraan dapur.
 
Begitu pula para relawan tangguh yang ada di desa dan kecamatan agar mengoptimalkan pemantauan curah hujan juga aliran sungai.

Sebab, kata dia, dari 28 kecamatan di Kabupaten Lebak sebagian besar daerah rawan bencana alam.
 
"Kami bergerak cepat jika menerima laporan bencana alam untuk melakukan pertolongan dan evakuasi, termasuk menyalur bantuan logistik dan tenda pengungsian," demikian Agust Riza Faesal.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023