Lebak (Antara News) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten, kini memfokuskan pelestarian hutan dan lahan melalui berbagai program penghijauan guna mencegah banjir dan longsor di daerah itu.

"Kami tahun ini melaksanakan gerakan penghijauan dengan menanam aneka jenis pohon di kawasan hutan rakyat, lindung dan lahan konservasi sebanyak 500.000 bibit," kata Kepala Seksi Rehabiliatsi Lahan Perhutanan dan Sosial Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten Haryadi saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Selama ini, gerakan penghijauan di Provinsi Banten relatif baik dan setiap tahun hutan lahan kritis berkurang.

Saat ini, lahan kritis 37.000 hektar dan menurun dibandingkan tahun sebelumnya 104.000 hektare.

Menurunnya lahan kritis tersebut karena pemerintah daerah dan masyarakat cukup tinggi melakukan rehabilitasi gerakan penghijauan.

Gerakan penghijuan ini menjadikan skala prioritas agar tidak menimbulkan banjir jika curah hujan di atas normal.

Sebab wilayah Provinsi Banten hingga kini ditetapkan sebagai langganan daerah banjir.

Karena itu, pelestarian hutan dan lahan dapat menghindari bencana banjir tersebut pada musim hujan.

"Kami minta warga terus gemar menanam karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi juga pelestarian lingkungan alam," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemerintah Banten sangat komitmen  memperhatikan kerusakan hutan dan fungsi lahan karena memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan hidup manusia.   

Ancaman kelestarian hutan, kata dia, perlu diantisipasi secara optimal dengan melakukan gerakan penanaman pohon.

Apalagi, saat ini kegiatan industri terutama pertambangan yang merusak lingkungan masih marak, pembalakan liar, konversi lahan untuk pemukiman penduduk dan perkebunan.

Selain itu juga banyak lahan hutan yang dibakar untuk membuka pertanian baru.

"Semua itu perilaku yang merusak itu harus diubah dengan meningkatkan kesadaran untuk pelestarian lingkungan," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebak Kosim Ansori mengatakan pihaknya tahun ini menargetkan gerakan penghijauan 6,3 juta tanaman keras antara lain mahoni, albasia, trembesi, jabon, jati dan tanaman hortikultura.

Penghijauan itu dilakukan di berbagai lokasi, di antaranya DAS, Kakija dan hutan milik masyarakat.

"Kami melakukan gerakan penghijauan dilaksanakan Desember atau Januari 2016 karena memasuki musim hujan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015