Aplikasi KBM (Komunitas Bisa Menulis) atau lebih dikenal KBM App menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertama yang mengagendakan capaian kinerja dan perubahan jajaran manajemen pada Selasa (21/2/2023).
 
"RUPS ini diselenggarakan sebagai bentuk pertangungjawaban publik mengingat sebagian saham KBM kini dimiliki masyarakat semenjak kami membuka SCF (Securities Crowd Funding) di platform Fundex.id (PT Dana Investasi Bersama) pada bulan Juli 2022," kata CEO KBM App, Isa Alamsyah dalam keterangan tertulis, Rabu.

Baca juga: KBM sebut karya anggota sudah banyak difilmkan
 
Dalam RUPS tersebut, Presiden Komisaris KBM Dewa Eka Prayoga mengapresiasi kinerja KBM App yang berhasil memenuhi tiga pilar utama sebuah usaha yaitu, profitable (menghasilkan laba), scalable (berpotensi untuk berkembang dan bertumbuh pesat) dan sustainable (mampu bertahan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman). 
 
Preskom yang dikenal dengan sebutan Dewa Selling (dewanya jualan) ini menegaskan bahwa tegaknya tiga pilar utama ini ditunjang oleh growth KBM yang menanjak, revenue yang naik, pertumbuhan yang organik, cashflow yang lancar, serta valuasi yang meningkat. 
 
Tendi Murti, CEO KBM App periode 2020-2022 mengungkap, KBM kini sudah memiliki 1.033.085 juta downloader unik. Playstore mengkonfirmasi dengan menuliskan 1M+.  Angka ini meningkat dari tiga kali lipat dibanding dua tahun sebelumnya di tahun 2021 yang hanya memiliki 314.109 downloader, juga meningkat 37% dibanding tahun 2021 cuma memiliki 753.354 downloader. (Dari data backend, sebenarnya KBM sudah di download lebih dari 1,6 juta kali). 
 
Revenue KBM juga menunjukkan peningkatan yang menjanjikan, terutama di tiga bulan terakhir tahun 2022. Peningkatan revenue ini membuat KBM bisa mempertahankan statusnya sebagai start up yang membukukan keuntungan selama tiga tahun berturut-turut, tanpa suntikan investasi VC (Venture Capital) dan tanpa menjalankan strategi bakar uang. KBM tumbuh secara organik murni. 
 
Sepanjang tiga tahun berdiri KBM sudah membukukan GMV sebesar Rp39,1 miliar dan memberikan bagi hasil (semacam royalty) pada penulis sebesar Rp20,6 miliar, serta menempatkan KBM sebagai salah satu platform kepenulisan yang memberikan royalty terbesar di Indonesia. 

Valuasi KBM juga meningkat pesat. Dari sebuah usaha kecil yang dimulai saat pandemi melalui meeting harian zoom, dan berjalan tanpa kucuran dana, KBM kini mencapai valuasi senilai Rp75 miliar berdasarkan hitungan SCF (Securities Crowd Funding) di platform Fundex pada bulan Juli 2022. 
 
Arus kas KBM sangat lancar. Bagi hasil penulis alhamdulillah selalu disampaikan tepat waktu. KBM juga tidak terikat hutang finansial terhadap pihak mana pun. Saat menutup tahun 2022, ada sisa dana sebesar Rp 1,6 miliar yang diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan sebagai deviden namun disiapkan untuk membantu scale up KBM App. 
 
RUPS juga memutuskan untuk mengangkat Isa Alamsyah sebagai CEO menggantikan CEO sebelumnya. Isa Alamsyah adalah pendiri grup KBM yang sering disebut sebagai grup sejuta umat di social media karena mempunyai anggota 1,2 juta yang sebagian anggotanya kini menjadi pengguna KBM App. 
 
Dalam paparannya, Isa Alamsyah menyampaikan misi dan visi KBM App serta rencana tahun 2023 hingga tahun-tahun mendatang. 
 
KBM mempunyai misi untuk menjadi pusat referensi bacaan digital di Indonesia, sehingga tidak hanya menjadi tempat orang yang menyukai novel atau fiksi tapi juga non fiksi.  

KBM juga ingin memperluas market tidak hanya untuk kelompok tertentu, tapi meluas untuk semua umur. Jenis kelamin, profesi, dan minat. 

Selain itu KBM menjanjikan untuk menghadirkan bacaan yang hanya ada di KBM App dan tidak ditemukan di media lain.  
 
Di tahun 2003, KBM akan mempunyai lebih banyak sumber penghasilan baru. 
Deal film akan menjadi sumber penghasilan baru. Dua karya KBM baru saja mendapat kontrak dan ada belasan karya lain dalam proses. 

Peluncuran KBM App versi IOS juga akan membuka market baru. Masyarakat pengguna iphone akan mudah berinteraksi dengan KBM App. 

Publisist, Iklan, ebook, web binar, akan menjadi sumber penghasilan yang akan meningkatkan GMV KBM App. 
 
Dengan peningkatan dan perluasan KBM App, diharapkan perusahaan ini semakin dikenal dan diterima publik di Indonesia. 

Berdiri pada bulan Mei 2021 di saat pandemi dan sebagian pendiri tidak saling kenal, dan hanya bertemu di zoom. Baru di bulan Desember 2021 para founder saling bertemu. 
 
KBM App adalah aplikasi murni karya anak bangsa. Sejak tahun pertama hingga tiga tahun berjalan, tidak ada investasi atau kepemilikan pihak asing sama sekali. 
 
Penulis berpenghasilan tertinggi di KBM App adalah Dwi Indrawati yang sudah menghasilkan Rp792 juta selama menulis di KBM App. Lalu Majarani yang sudah menghasilkan Rp706 juta selama menulis di KBM App. Kemudian Bunga BTP yang menghasilkan Rp 528.754.945 hanya dalam jangka waktu setahun lebih. Sebagian penulis KBM App berpenghasilan adalah ibu rumah tangga. 
 
Di KBM App saat ini ada 78.025 penulis yang sudah pernah membuat karya, namun baru 3.709 penulis yang sudah berpenghasilan. Dengan kata lain, potensi perkembangan penghasilan penulis bisa bertumbuh hingga 20 kali lipat.  
 
Sejauh ini baru 112.605 user atau 10,9 persen dari 1 juta user yang sudah melakukan transaksi top up di KBM App. Dengan kata lain revenue KBM App masih berpotensi meningkat hingga 10 kali lipat. 
 
Di KBM App sudah ada 214.879 buku atau cerbung yang sudah ditulis, mencakup 1.690.283 bab dengan 4.934.503 interaksi serta 48.428.835 aktivitas baca. 
 
Beda dengan aplikasi lain
 
KBM tidak mudah di plagiat. Tulisan di KBM App tidak bisa di screenshot atau dicopas.

KBM anti plagiat. Setiap isu plagiarisme di KBM App akan ditelusuri dan jika terbukti karya plagiat akan di hapus dan pelaku akan di ban dari KBM App. 
 
KBM anti pornoliterasi dan pornografi. KBM membuktikan bahwa tulisan yang menghargai nilai moral tetap bisa profitable. 
 
Penulis di KBM dilatih untuk menjadi writerpreuneur atau pengusaha di bidang kepenulisan. Mereka bebas untuk menemukan cara berpenghasilan di KBM App, menentukan penghasilan sendiri, berpromosi atau berkarya.
 

Pewarta: Sambas

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023