Lebak (Antara News) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi Banten mengajak masyarakat berperan aktif untuk mencegah penyebaran penularan penyakit HIV/AIDS.

"Kami berharap masyarakat lebih maksimal untuk pencegahan HIV/AIDS," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi Banten Khairul Amri Chan saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Penyebaran penularan HIV/AIDS sudah sudah menjadikan fenomena global (dunia), sehingga perlu dilakukan pencegahan secara komprehensif dan berkelanjutan.

Sebab kasus penderita HIV/AIDS di Banten cukup memprihatinkan dan terbukti selama empat tahun terakhir sekitar ratusan penderita ODHA dilaporkan meninggal dunia.

Selain itu juga penanggulangan HIV/AIDS yang ditangani pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga kini masih berputar pada pencegahan penyakit tersebut.

Padahal, ada aspek lain yang perlu diperhatikan yakni keterlibatan masyarakat secara aktif dalam melakukan pencegahan dan penaggulangan HIV/AIDS.

"Kami minta masyarakat agar berperan aktif untuk pencegahan HIV/AIDS,teruatama dalam keluarga," katanya.

Menurut dia, keterlibatan masyarakat secara langsung dalam mengidentifikasi, melaksanakan dan memonitoring program kegiatan untuk memudahkan penanggulangan masalah sosial yang terjadi di lingkungannya yang selama ini terabaikan oleh penyelenggara kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.     

Sedangkan, kata dia, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS memerlukan dukungan masyarakat luas.

Karena itu, pihaknya membentuk komunitas peduli HIV/AIDS di tingkat masyarakat meruapakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi.

Warga peduli HIV/AIDS (WPA) adalah kelompok masyarakat terdiri dari berbagai komponen dalam suatu lingkungan baik di tingkat desa, kelurahan, rukun warga dan dusun.

"Kami berharap WPA dapat meggerakan masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," katanya.

Sekertaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten, Arif Mulyawan mengatrakan selama empat tahun terakhir (2009-2013) mencapai 4.221 orang dan dilaporkan sebanyak 144 meninggal dunia.

Dari 4.221 orang tersebut terdiri dari 3.179 HIV dan 1.042 AIDS. Sebagian besar penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten yakni warga Kabupaten Tangerang.

Penyebab penularan HIV/AIDS akibat pria berkeluarga melakukan hubungan badan dengan pekerja seks komersial (PSK) tanpa pengaman. Penggunaan jarum suntik secara bergantian bekas narkoba serta transfusi darah dari penderita positif.

Selain itu, juga balita menyusui air susu ibunya yang terkena positif HIV/AIDS. Mereka penderita HIV/AIDS juga terdapat bayi dan anak-anak karena tertular dari orangtuanya. Saat ini Provinsi Banten masuk kategori 10 besar tingkat nasional jumlah kasus HIV/AIDS. Bahkan, estimasi penderita HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 9.000 orang hingga tahun 2015.

"Kami minta masyarakat berperan aktif untuk pencegahan HIV/AIDS itu," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015