Sektor pertanian pangan khususnya padi sawah di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini menjadi andalan ekonomi masyarakat dan mampu mensejahterakan kehidupan mereka.

"Kita meyakini pertanian pangan atau beras dapat mendongkrak ekonomi masyarakat setempat,"kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat di Lebak, Minggu.
 
Pemerintah daerah mengapresiasi target pencapaian produksi beras tahun 2022 tercapai 300.194 ton, sehingga keberhasilan itu melibatkan koordinasi semua pihak, termasuk pemangku kepentingan juga kelompok tani.

Baca juga: Basarnas sisir wisatawan Tangerang terseret ombak di Pantai Sawarna
 
Pencapaian target pangan itu tentu dapat memenuhi ketersediaan beras di Kabupaten Lebak.
 
Selama ini, sektor usaha pertanian pangan memberikan multi efek besar untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat mulai petani, pemetik, buruh panggul, tengkulak, pengemudi hingga pedagang pengecer.
 
Mereka masyarakat Kabupaten Lebak mengembangkan sektor pertanian pangan, karena didukung lahan begitu luas.
 
Bahkan,wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah lumbung pangan di Banten dengan tanam seluas 110 ribu hektare dengan tiga kali musim panen padi selama setahun.
 
"Kami melihat usaha sektor pertanian pangan yang besar menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, pertanian pangan padi sawah di Kabupaten Lebak tahun 2022 menghasilkan gabah kering sebanyak 545.807 ton dan jika dikonversikan menjadi beras mencapai 300.194 ton setara beras.
 
Pendapatan hasil produksi beras sebanyak 300.194 ton itu dengan harga rata-rata Rp9.500 per kilogram maka perputaran uang bisa mencapai triliunan rupiah.

"Kami meyakini perputaran uang sebesar itu dipastikan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," kata Rahmat.
 
Ia mengatakan, pemerintah daerah mendorong agar petani yang sudah memasuki panen padi maka segera melaksanakan gerakan tanam serentak.
 
Gerakan tanam serentak sangat menguntungkan petani, karena dapat mencegah berbagai penyakit hama tanaman juga masa panen berbarengan, sehingga produksi pangan melimpah.
 
Selain itu juga petani dapat mengembangkan budidaya tanaman hortikultura jenis aneka sayuran dan buah-buahan jika panen bisa menggulirkan perputaran ratusan miliar rupiah/tahun.
 
Bahkan, jika musim buah-buahan, seperti durian, mangga, rambutan, koranji, dukuh, termasuk pisang dipasok ke luar daerah hingga ekspor ke Timur Tengah.

Begitu itu juga produksi tanaman palawija, di antaranya jagung kacang tanah dan umbi-umbian tahun 2022 sebanyak 37.121 ton juga ditambah usaha perkebunan, seperti buah kelapa, melinjo, aren, kelapa sawit, kakao, kopi dan karet dapat menggulirkan ratusan miliar rupiah per tahun.
 
"Kami setiap tahun mendorong petani dapat meningkatkan areal penanaman sehingga produksi dan produktivitas menguntungkan usaha masyarakat itu," katanya.
 
Ia mengatakan, sebagian besar warga Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,3 juta hasil pendataan tahun 2021 berprofesi usaha pertanian dan perkebunan, karena didukung lahan yang luas.
 
Pemerintah daerah terus meningkatkan usaha sektor pertanian dan perkebunan menjadi andalan ekonomi masyarakat dan bisa mensejahterakan.
 
Saat ini, program pertanian menjadi skala prioritas pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi krisis global dunia.
 
"Kami bersama stokholder maupun petani terus menggenjot produksi pangan dengan penerapan teknologi budidaya pertanian mulai penggunaan benih unggul, penananan hingga masa pasca panen,"katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambak Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan bahwa produksi pangan hasil pengembangan anggota petani di wilayahnya sekitar 35 ton setara beras per bulan.
 
Dari 35 ton itu,kata dia, perputaran uang di atas tiga miliar rupiah per bulan dengan harga beras Rp9.000 per Kg.
 
"Keberhasilan mengembangkan usaha pertanian padi sawah itu tidak lepas peran pemerintah melalui penyaluran bantuan benih varietas unggul, pupuk, pestisida dan perbaikan jaringan irigasi," ujarnya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023