Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Banten, mengusulkan relokasi rumah warga korban bencana alam longsor di Desa Peusar Kecamatan Panongan ke tempat yang lebih aman.
"Hasil dari sidak, kami melihat kondisi lahan pemukiman warga yang terdampak longsor sudah tidak mungkin dilakukan penataan. Oleh karenanya kami (DPRD) akan menindaklanjuti agar ada upaya pemetaan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Ghozali di Tangerang, Selasa.
Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini
Menurutnya, untuk penataan lahan atau perbaikan pada rumah korban longsor dinilai sudah tidak mungkin, karena sangat dengan kondisi kontur tanah yang tidak stabil akan membahayakan warga sekitar.
Oleh karena itu, lanjut dia, rumah para korban yang berada di sekitar Kawasan Milenium harus dilakukan relokasi ke tepat yang lebih aman.
"Longsor ini luar biasa ini, bukan hanya bangunan, tapi juga ada akses jalan milik desa dan pemkab. Bagaimanapun, terjadinya longsor ini akibat adanya pembangunan pabrik kawasan Millenium," jelasnya.
Ia mengungkapkan sejauh ini pihaknya telah melaksanakan dengar pendapat bersama instansi terkait dan pengembang kawasan. Namun, hingga kini progres belum juga terlihat signifikan, apalagi akan dilakukan ganti rugi ataupun pembelian lahan milik korban.
"Belum ada progres signifikan, apalagi terkait lahan. Apakah akan di relokasi atau tetap disini dengan adanya penataan lahan kembali," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Deden Umardani menambahkan, pihaknya akan kembali memanggil pihak pengelola kawasan Millenium dan OPD untuk mencari solusi serta penyelesaian untuk kepentingan masyarakat terdampak bencana tersebut.
Baca juga: Seorang anak tewas akibat tertabrak KRL di Tangerang
"Kami akan panggil kembali pihak Millenium dan para OPD terkait. Agar bisa melakukan penyelesaian, bagi korban longsor dan terkait jalan milik aset," katanya.
Dia juga menyebutkan, DPRD akan mempertanyakan terkait izin pengelola kawasan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
Apabila ada pelanggaran, kata Deden, pihaknya akan memberikan tindakan tegas dengan cara pencabutan izin lingkungan pemilik kawasan.
"Kami akan lakukan pendalaman perlengkapan perizinannya, lalu kita cek laporan per triwulan serta semesternya. Apakah sudah dilakukan atau tidak, kalau tidak berarti ada dasar untuk memberikan sanksi-sanksi," tegasnya.
Menurut Deden, terkait ganti rugi dan rencana pembelian tanah oleh pihak Millenium, telah dilakukan mediasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Hanya saja, kedua belah pihak belum menemukan titik terang.
"Kalau dimediasikan udah, difasilitasi oleh Kades dan Camat. Tapi memang belum ada kesepakatan antara warga dan Millenium," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak enam unit rumah rusak berat dan akses jalan terputus di Kampung Sempur, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten akibat terdampak tanah bergerak atau longsor yang disebabkan intensitas hujan lebat.
"Untuk bangunan yang terdampak ada enam unit, empat rumah warga, mushola satu, dan kontrakan satu. Bahkan kalau untuk kontrakan itu dan rumah warga mengalami kerusakan berat," kata Sekretaris Desa (Sekdes) Peusar, Aji Suparja di Tangerang, Selasa (1/11).
Ia menerangkan, untuk kronologis peristiwa terjadinya bencana longsor ini bermula dari hujan lebat yang mengguyur wilayah Panongan khususnya di Desa Peusar pada 8 Oktober 2022.
Hal itu pun mengakibatkan tebing setinggi 10 meter yang berbatasan langsung dengan Kawasan Industri Millenium tersebut longsor, sehingga enam bangunan milik warga dan akses jalan desa setempat mengalami kerusakan cukup parah.
"Memang sejak tanggal 22 September 2022 itu, sudah terjadi pergeseran tanah di permukiman warga. Kemudian pada Oktober terjadi hujan deras dan mengakibatkan longsor yang berdampak pada rumah dan akses jalan warga itu," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dalam musibah terjadinya longsor tersebut tidak ada korban jiwa, namun, sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan yang dialaminya.
"Alhamdulilah, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja mungkin warga mengalami kerugian material cukup besar," katanya.
Ia juga mengungkapkan, untuk kondisi akses jalan penghubung antara Desa Peusar menuju Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang itu saat ini terputus total akibat amblesnya sejumlah material badan jalan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Hasil dari sidak, kami melihat kondisi lahan pemukiman warga yang terdampak longsor sudah tidak mungkin dilakukan penataan. Oleh karenanya kami (DPRD) akan menindaklanjuti agar ada upaya pemetaan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Ghozali di Tangerang, Selasa.
Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini
Menurutnya, untuk penataan lahan atau perbaikan pada rumah korban longsor dinilai sudah tidak mungkin, karena sangat dengan kondisi kontur tanah yang tidak stabil akan membahayakan warga sekitar.
Oleh karena itu, lanjut dia, rumah para korban yang berada di sekitar Kawasan Milenium harus dilakukan relokasi ke tepat yang lebih aman.
"Longsor ini luar biasa ini, bukan hanya bangunan, tapi juga ada akses jalan milik desa dan pemkab. Bagaimanapun, terjadinya longsor ini akibat adanya pembangunan pabrik kawasan Millenium," jelasnya.
Ia mengungkapkan sejauh ini pihaknya telah melaksanakan dengar pendapat bersama instansi terkait dan pengembang kawasan. Namun, hingga kini progres belum juga terlihat signifikan, apalagi akan dilakukan ganti rugi ataupun pembelian lahan milik korban.
"Belum ada progres signifikan, apalagi terkait lahan. Apakah akan di relokasi atau tetap disini dengan adanya penataan lahan kembali," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Deden Umardani menambahkan, pihaknya akan kembali memanggil pihak pengelola kawasan Millenium dan OPD untuk mencari solusi serta penyelesaian untuk kepentingan masyarakat terdampak bencana tersebut.
Baca juga: Seorang anak tewas akibat tertabrak KRL di Tangerang
"Kami akan panggil kembali pihak Millenium dan para OPD terkait. Agar bisa melakukan penyelesaian, bagi korban longsor dan terkait jalan milik aset," katanya.
Dia juga menyebutkan, DPRD akan mempertanyakan terkait izin pengelola kawasan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
Apabila ada pelanggaran, kata Deden, pihaknya akan memberikan tindakan tegas dengan cara pencabutan izin lingkungan pemilik kawasan.
"Kami akan lakukan pendalaman perlengkapan perizinannya, lalu kita cek laporan per triwulan serta semesternya. Apakah sudah dilakukan atau tidak, kalau tidak berarti ada dasar untuk memberikan sanksi-sanksi," tegasnya.
Menurut Deden, terkait ganti rugi dan rencana pembelian tanah oleh pihak Millenium, telah dilakukan mediasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Hanya saja, kedua belah pihak belum menemukan titik terang.
"Kalau dimediasikan udah, difasilitasi oleh Kades dan Camat. Tapi memang belum ada kesepakatan antara warga dan Millenium," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak enam unit rumah rusak berat dan akses jalan terputus di Kampung Sempur, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten akibat terdampak tanah bergerak atau longsor yang disebabkan intensitas hujan lebat.
"Untuk bangunan yang terdampak ada enam unit, empat rumah warga, mushola satu, dan kontrakan satu. Bahkan kalau untuk kontrakan itu dan rumah warga mengalami kerusakan berat," kata Sekretaris Desa (Sekdes) Peusar, Aji Suparja di Tangerang, Selasa (1/11).
Ia menerangkan, untuk kronologis peristiwa terjadinya bencana longsor ini bermula dari hujan lebat yang mengguyur wilayah Panongan khususnya di Desa Peusar pada 8 Oktober 2022.
Hal itu pun mengakibatkan tebing setinggi 10 meter yang berbatasan langsung dengan Kawasan Industri Millenium tersebut longsor, sehingga enam bangunan milik warga dan akses jalan desa setempat mengalami kerusakan cukup parah.
"Memang sejak tanggal 22 September 2022 itu, sudah terjadi pergeseran tanah di permukiman warga. Kemudian pada Oktober terjadi hujan deras dan mengakibatkan longsor yang berdampak pada rumah dan akses jalan warga itu," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dalam musibah terjadinya longsor tersebut tidak ada korban jiwa, namun, sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan yang dialaminya.
"Alhamdulilah, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja mungkin warga mengalami kerugian material cukup besar," katanya.
Ia juga mengungkapkan, untuk kondisi akses jalan penghubung antara Desa Peusar menuju Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang itu saat ini terputus total akibat amblesnya sejumlah material badan jalan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022