Serang (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten mengembangkan komoditas bawang merah di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

"Dengan tiga kabupaten tersebut sudah disepakati pencapaian produksi bawang merah pada tahun 2015, Pandeglang sebanyak 30 ton, Kabupaten Serang 400 ton dan Kabupaten Tangerang 30 ton," kata Kepala Bidang Hortikultura Distanak Banten H Asep Mulya Hidayat di Serang, Kamis.     Asep mengatakan produksi bawang merah pada tahun 2014 sebesar 16.750 kuintal, mengalami penurunan sebesar 1.610 kuintal  atau turun 8,76 persen bila dibandingkan tahun 2013. 

Penurunan produksi tersebut disebabkan menurunnya produktifitas bawang merah dari 90,87 kuintal per hektare pada tahun 2013 menjadi 80,51 kuintal per hektare pada tahun 2014. 

"Walaupun untuk luas panen secara rata-rata meningkat sebesar 2,97 persen tetapi karena produktifitas bawang merah turun signifikan sebesar 11,40 persen, maka kenaikan luas panen tidak mampu untuk meningkatkan produksi bawang merah di Banten pada tahun 2014," katanya. 

Sebagai satu-satunya sentra produksi bawang merah di Provinsi Banten, kenaikan/penurunan produksi bawang merah di Kabupaten Serang sangat menentukan pertumbuhan produksi bawang merah di Provinsi Banten. Produksi bawang merah di Kabupaten Serang mencapai 15.060 kuintal atau 89,93 persen dari total produksi bawang merah di Banten. Pencapaian produksi bawang merah tahun 2014 yang menurun di Provinsi Banten dipengaruhi oleh penurunan produksi di Kabupaten Serang yang mengalami penurunan  sebesar 2.610 kuintal atau turun 14,75 persen bila dibandingkan tahun 2013. 

"Sedangkan wilayah lainnya yang ada produksi bawang merah produksinya relatif kecil, peningkatan produksinya juga cukup stagnan sehingga pengaruh terhadap kenaikan produksi bawang merah di Provinsi Banten tidak terlalu kan," kata Asep. 

Ia mengakui, upaya pengembangan bawang merah di iklim yang tidak kondusif yaitu kemarau panjang, dikhawatirkan tidak banyak petani yang berminat menanam bawang merah, apalagi serangan hama cukup tinggi.

Namun untuk menanggulangi cuaca ekstrim tersebut dapat dilakukan dengan pengetahuan pola produksi dalam mengatur pasokan bawang meran, adanya bantuan irigasi dan pemakaian teknologi PHT (penanggulangi hama terpadu), kata Asep. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015