Jakarta (Antara News) - Bank BTN akan memfasilitasi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin memiliki rumah di Indonesia dengan memberikan layanan KPR.

"Kalau para TKI ini kita fasilitasi maka akan terbuka peluang uang dari para TKI ini mengalir ke dalam negeri," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam siaran pers yang diterima Antara, Minggu.

Maryono menyampaikan dalam kunjungan kerja ke Seoul Korea Selatan pada Sabtu (29/8) dengan dibukanya fasilitas tersebut maka yang memperoleh manfaat tidak hanya TKI, tetapi juga keluarganya karena dananya dapat digunakan untuk membeli rumah baru atau merenovasi rumah di daerah asalnya.

Maryono dalam kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan menyempatkan diri berdialog dengan para TKI yang bekerja disana. 

Ketika diperkenalkan kepada mereka tentang kesempatan dan peluang untuk mereka memiliki rumah di Indonesia, mereka menyambut sangat positif. Selama ini mereka tidak terpikirkan untuk punya rumah dengan uang hasil kerja di negara lain. Kami menjemput bola dan para TKI itu langsung menangkapnya, jelas Maryono.   

Respon positif dari para TKI tersebut akan ditindaklanjuti untuk membuat program yang sama bagi para TKI di negara lainnya. 

"Mereka pahlawan devisa dengan program punya rumah melalui fasilitas KPR sangat dipastikan uang mengalir di dalam negeri. Sekaligus kita mengharapkan pasar para TKI ini dapat mendukung program satu juta rumah. Kami mempunyai target sekitar 10.000 unit untuk tahun pertama program satu juta rumah dapat diserap oleh para TKI tersebut," ujar Maryono. 

Maryono menambahkan ada beberapa persyaratan untuk para TKI itu mendapatkan fasilitas KPR. Sudah pasti mereka harus WNI dan terdaftar sebagai TKI yang diperkuat dengan kontrak kerja sebagai TKI dan keterangan penghasilan sebagai TKI. 

Mereka dapat memperolah pinjaman KPR maksimum Rp250 Juta dengan angsuran maksimum 40 persen dari penghasilan setelah dikurangi kewajiban atau hutang. Jangka waktu maksimum adalah 5 tahun dengan Uang Muka KPR 10 persen dan suku bunga fixed rate selama 5 tahun, tambah Maryono.

"Ini satu terobosan yang kami lakukan untuk memberikan fasilitas KPR bagi para TKI. Kami ingin pastikan kepada mereka mempunyai rumah saat ini tidaklah sulit. Program satu juta rumah telah memberikan ruang yang sangat besar untuk masyarakat Indonesia memiliki rumah dengan cara mudah, cepat dan murah. Ini akan menjadi awal yang baik dan kebutuhan mereka untuk tinggal di rumah sendiri bukanlah mimpi, karena itu dapat terpenuhi dengan program pemerintah tersebut," ujar Maryono.

Bank BTN tetap konsisten terhadap core business-nya dalam bidang pembiayaan perumahan. Kinerja Perseroan semester  I 2015 masih menunjukkan konsistensi Bank BTN pada bisnis utamanya tersebut.  

"Ini dapat dilihat dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 89,52 persen atau sebesar Rp112,903 triliun dari total kredit yang disalurkan Perseroan selama semester I 2015 sebesar Rp126,125 triliun. Sementara sisanya yang sebesar 10,48 persen atau Rp13,223 Triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan, jelas Maryono. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015