Jakarta (Antara News) - Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk, Djatmiko Wardoyo melihat peminat telepon seluler (ponsel) terutama ponsel pintar masih tinggi tidak terpengaruh dengan fluktuasi dolar AS.

"Banyak pilihan untuk ponsel dengan harga terjangkau merek-merek asal Taiwan dan Tiongkok yang memiliki ragam fitur dan kualitas tidak kalah dengan merek-merek ternama lainnya," kata Djatmiko di Jakarta, Kamis.

Ditemui usai membagikan secara simbolis 1.000 kacamata gratis kepada siswa dan guru SDN 03 Cengkareng, Djatmiko mengatakan karakateristik pasar ponsel yang demikian membuat Erafone yakin untuk terus melakukan ekspansi.

Ponsel pintar merek-merek tertentu harganya malah bisa terkoreksi setiap tahunnya, ada satu merek terkemuka yang tahun 2013 diluncurkan Rp3 juta, tahun 2014 terkoreksi 10 persen sehingga dapat diperoleh hanya Rp2,7 juta saja.

Berbeda dengan laptop atau komputer yang dipergunakan sampai rusak, pengguna ponsel akan lebih sering mengganti produknya dalam waktu kurang dari setahun meskipun kondisinya masih bagus. Ini menunjukkan ponsel merupakan bagian dari gaya hidup, jelas Djatmiko.

Sebagai perusahaan retail telekomunikasi dengan jaringan terbesar di Indonesia sesuai diutarakan Djatmiko Erajaya berencana menambah jaringan ritel 10 megastroe sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar ditahun 2015 menjadi 40 persen dari sebelumnya 35 persen.

"Kita punya strategi untuk tahun 2015 portofolio lengkap, agresif melakukan penjualan di tengah-tengah kondisi pasar lesu, serta memperluas gerai termasuk megastore," kata Djatmiko optimistis.

Djatmiko mengatakan pada kuartal 1 megastroe akan dibuka di Balikpapan, Banjarmasin, dan Palu, sedangkan pada kuartal 2 di Bandung dan Depok (terluas 600 meter persegi), menyusul di Bengkulu dan Medan, serta tiga lainnya yang akan segera direalisasikan.

Dia menjelaskan sampai dengan semester I Erafon sudah memiliki 540 outlet termasuk megastore serta 23 outlet di Malaysia dari hasil akuisisi, brandstrore seperti iBox, serta joint business outlet seperti di Hypermart Carrefour.

Djatmiko juga berencana untuk memperbesar penjualan aksesoris sesuai dengan perkembangan gaya hidup masyarakat modern. Saat ini ponsel boleh murah misalkan hanya Rp1,5 juta saja, tetapi masyarakat rela membeli headset sebagai pelengkap dengan harga Rp3,5 juta.

Perusahaan melalui outlet juga memberikan kemudahan melalui cicilan nol persen bagi masyarakat yang akan membeli produk agar tidak memberatkan, jelas Djatmiko

"Kalau sebelumnya komposisi aksesoris hanya 10-15 persen di outlet kami, maka akan ditingkatkan pada tahun 2015 ini menjadi 50 persen," ujar Djatmiko. 

Terkait dengan program pembagian kacamata gratis, Djatmiko mengatakan, merupakan bagian dari program CSR perusahaan terutama di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan wilayah operasi. Pemilihan di Cengkareng karena dekat dengan lokasi gudang kami, jelas dia.
     

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015