Pemerintah Provinsi Banten fokus mengendalikan inflasi dan menjaga kinerja ekspor untuk menghadapi tantangan nasional dan global di tahun 2023, dan mempertahankan industri untuk tetap beroperasi serta mempermudah investasi masuk turut menjadi strategi dalam menjaga kinerja perekonomian di daerah ini.

"Tantangan ke depan Provinsi Banten adalah bagaimana industri tetap bertahan dan beroperasi di Provinsi Banten," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten M Tranggono pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2022 secara virtual dari Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten di Serang, Rabu.

Baca juga: Raperda APBD Banten 2023 sebesar Rp11,6 triliun disetujui DPRD

"Pada  2022, investasi masuk ke Provinsi Banten melebihi target rencana pembangunan jangkan menengah daerah (RPJMD)  2022 atau di atas 100 persen," kata M Tranggono menambahkan.

Ia mengatakan, penetapan upah minimum provinsi(UMP) Banten Tahun 2023, salah satu tujuannya untuk memfasilitasi hubungan pengusaha dan buruh tetap terjaga. Sehjngga keberlangsungan industri di Banten juga tetap bisa berjalan dengan baik.

M Tranggono juga optimis bahwa laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Provinsi Banten akan baik, sebab selalu di atas rata-rata nasional. 

"Pemprov Banten berupaya memberikan pelayanan kepada industri yang sudah beroperasi serta mempermudah investasi yang masuk," katanya.

Dalam pengendalian inflasi, kata dia, Pemprov Banten melakukannya secara bersama-sama dari kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. 

"Kekompakan dan kolaborasi Pemprov Banten dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terjalin dalam pengendalian inflasi," katanya.

Dikatakan Tranggono, saat ini Pemprov Banten juga fokus penanganan stunting. Salah satu langkahnya dengan asupan telur lewat gerakan makan telur. Saat ini, telur sebagai salah satu komoditi yang menyumbang inflasi.

"Nampaknya  pola ini juga berpengaruh dengan harga telur sehingga berdampak pada inflasi," katanya.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Gunawan mengatakan, tantangan 2023 semakin berat, perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan perekonomian ke depan.

Dikatakan Gunawan, dalam menghadapi tantangan perekonomian global, Pemprov Banten memiliki komitmen daerah yang semakin tinggi, kinerja ekspor Provinsi Banten semakin kuat, serta implementasi dan inovasi Pemda dalam penggunaan QRIS.

Untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten, Gunawan merekomendasikan optimalisasi belanja daerah untuk percepatan ekonomi; pengendalian inflasi, dukungan percepatan pemulihan ekonomi, pengembangan ekonomi syariah, inklusi keuangan, serta, mendorong ekonomi prioritas dan ekonomi digital.

Menurutnya, di sisi produksi atau lapangan kerja, industri manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian Provinsi Banten serta menopang kinerja ekspor.

Pemprov Banten juga perlu mewaspadai kondisi global yang berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Sementara pada sisi belanja, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Pengendalian inflasi menjadi langkah penting 

“Ke depan, kami optimis perekonomian Provinsi Banten masih akan tetap tumbuh. Struktur perekonomian Provinsi Banten masih ditopang oleh industri manufaktur, sangat terpengaruh oleh pergerakan pasar ekspor itu yang perlu kita jaga. Upaya Pemprov Banten dalam mendukung perkembangan kawasan selatan, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang juga akan menopang masuknya investasi,” ungkap Gunawan.
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022