Tangerang (Antara News) - Paramount Land, perusahaan pengembang properti meluncurkan hunian dengan harga terjangkau bagi kalangan kelas menengah sebagai solusi terhadap perlambatan di sektor properti akibat turunnya daya beli masyarakat.

"Kami sudah mengantisipasi perlambatan di sektor properti jauh sebelumnya untuk itu kami meluncurkan hunian ekslusif Amarillo Village tetapi dengan harga yang menarik bagi kalangan menengah," kata Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho di Serpong kabupaten Tangerang, Rabu.

Ervan mengatakan dengan lokasi di Serpong serta pembeli dapat memilih desain rumah sesuai selera dan kebutuhan hanya dihargai pada kisaran Rp600 sampai 700 juta per unit untuk tiga tipe rumah tingkat dengan luas lahan 32 dan 40 meter persegi.

Ervan menjelaskan disaat iklim properti sedang melemah seperti sekarang ini justru merupakan momentum yang tepat untuk membeli rumah, karena kalau iklim sudah membaik maka harga properti akan kembali mengalami kenaikan.

Ervan mengatakan, Amarillo Village akan dibangun di atas lahan seluas 8.8 hektar terletak di jalur penghubung antara kota Gading Serpong dengan BSD dengan nilai investasi Rp200 miliar untuk 300 unit terlebih dahulu dari rencana pembangunan 1.300 unit.

Sedangkan Direktur Teknik Paramount Land, Aryo Tri Ananto mengatakan meskipun unit rumah dibangun di atas lahan terbatas, namun kami mendisain ruangan seefisien mungkin sehingga penghuni tetap merasa lega, terdapat dua pilihan rumah lebar muka empat meter atau lima meter.

Kami juga merancang setiap unit rumah sedemikian rupa untuk menjadikannya sebagai rumah tumbuh, sehingga penghuni nantinya apabila sudah memiliki cukup dana dapat mengembangkan huniannya sesuai selera, jelas Aryo.

Sedangkan Direktur Pemasaran Paramaount Land, Andreas Nawawi mengatakan dalam kondisi ekonomi yang masih lesu saat ini sebenarnya masyarakat masih memiliki kemampuan membeli, tetapi mereka masih belum berani untuk berinvestasi.

"Inilah yang kemudian kami motivasi dengan produk-produk yang tepat dan menjanjikan. Itulah yang membuat Paramount Land masih agresif dalam membangun hunian sampai saat ini," kata Andreas.

Dia mengatakan, sampai saat ini Paramount Land sudah membangun 4.100 unit properti, serta direncanakan dalam tiga bulan ini akan menjadi 5.300 unit.

Sedangkan konsultan properti Ali Tranghanda mengatakan, keberhasilan penjualan properti di saat krisis ini tidak semata-mata melihat lokasi, tetapi juga harus kreatif dalam melakukan inovasi.

"Paramount Land memiliki keduanya yakni lokasinya sangat strategis, serta jajaran manajemennya sudah terlatih dalam melakukan inovasi produk. Salah satunya rumah custom (dapat didisain sendiri) sekaligus rumah tumbuh. Serta lebih penting lagi harganya terjangkau," ujar dia.

Ali mengatakan, agak sulit menemukan hunian di kawasan Serpong dengan kualitas bintang tetapi ditawarkan dengan harga Rp600 sampai 700 juta saja.

"Mereka menyasar kelompok menengah yang di Indonesia jumlahnya sekitar 45 juta orang, serta akan tumbuh 7 juta per tahun. Mereka ini tentunya membutuhkan rumah. Hal itu yang kemudian digarap Paramount Land," kata Ali. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015