Serang (Antara News) - Negara Tiongkok pemasok barang impor nonmigas terbesar pada  April 2015 ke Banten dengan nilai 108,36 juta dolar AS, diikuti Australia dan Brazil, masing-masing 86,37 juta dolar AS dan 72,99 juta dolar AS.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Mashuri di Serang, Senin, mengatakan Banten masih membutuhkan barang impor utamanya bahan kimia organik serta besi dan baja, kemudian gula dan kembang gula, gandum-ganduman, ampas, mesin-mesin, bijih, kerak dan abu logam, biji-bijian berminyak dan bahan bakar mineral.

Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada April 2015 meningkat 13,72 persen atau sebesar 78,14 juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya,  kebalikan dari itu, nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan 4,44 juta dolar AS atau 4,90 persen. 

Sembilan dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas April 2015, kecuali Thailand, Arab Saudi dan India. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Rusia yang meningkat 31,78 juta dolar AS, sementara  terendah terjadi pada Brazil yang naik 1,48 juta dolar AS.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menjelaskan penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Thailand yaitu mencapai 19,16 juta dolar AS, sedangkan terendah berasal dari Arab Saudi dengan penurunan sebesar 1,24 juta dolar AS.  

Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari–April 2015 untuk duabelas negara asal barang impor mencapai 2.413,89 juta dolar AS, dengan peran impor mencapai 86,31 persen. 

"Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Tiongkok, yaitu 16,33 persen, diikuti oleh Singapura dan Brazil yang masing-masing memberi andil 15,00 persen dan 11,82  persen, adapun kontribusi dari sembilan negara lain masih di bawah 9 persen. Kecuali Amerika Serikat, sebelas negara pemasok barang impor utama pada  April 2015 merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan  bulan sebelumnya. 

Ia menambahkan enam negara diantaranya yaitu tiga negara dari ASEAN ditambah Brazil, Tiongkok dan Australia adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak April 2014. "Pangsa impor gabungan dari ketiga negara tadi selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 51 persen," katanya. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015