Cilegon (Antara News) - Kementerian Perhubungan menyelenggarakan uji petik terhadap dua kapal ferry Merak - Bakauheni untuk memastikan kapal tersebut layak dioperasikan menghadapi arus mudik lebaran 2015.

"Uji petik ini sebenarnya rutin diselenggarakan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), tetapi kita ambil sample dua kapal ferry untuk memastikan kapal tersebut layak beroperasi," kata Marine Inspector Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Asti Wahyuningsih di Jakarta, Kamis.

Asti mengatakan, Ditkapel Kementerian Perhubungan menerjunkan dua tim masing-masing terdiri dari Marine Inspector yang akan memeriksa fisik kapal serta tenaga medis untuk melaksanak uji narkoba menggunakan urine terhadap anak buah kapal. 

Asti yang ditemui usai memeriksa KM Kirana II yang nahkoda Kapten Sahatua Simatupang mengatakan, untuk setiap kapal diterjukan tiga Marine Inspector ditemani ahli dibidang perkapalan untuk memastikan temuan-temuan dalam uji petik sebelumnya sudah ditindaklanjuti.

Terdapat tiga fase terkait dengan uji petik dalam rangka persiapan arus mudik yakni fase sosialisasi, temuan, dan penindakan. Fase yang dilaksanakan saat ini merupakan fase tindakan, kata Asti.

Seperti di KM Kirana II terdapat lima item dari fase 2 yang belum ditindaklanjuti, untuk itu Ditkapel memberi tenggat waktu sebelum H - 9 seluruh temuan di fase 3 sudah harus diselesaikan.

Asti mengatakan, terdapat dua temuan yang harus segera dipenuhi agar kapal dapat berlayar yakni kelengkapan jaket keselamatan (life jacket) dan kapal keselamatan (life craft).

"Kami menemukan life jacket belum dilengkapi dengan pluit, lampu, dan informasi pelabuhan asal yang seharusnya semua itu harus ada. sedangkan untuk life craft dari hasil temuan sebelumnya masih kurang ternyata belum ditambah," kata Asti.

Sedangkan temuan lain seperti termometer mesin, Mano Meter (pengukur tekanan), dan Tacometer semua sudah ada barangnya tetapi sedang dalam proses pemasangan, jelas Asti.

Asti juga mengatakan, sedangkan dari hasil uji narkoba dari 20 orang ABK yang  diperiksa seluruhnya negatif atau bebas dari penggunaan narkoba.

Kapten Kapal KM Kirana II Sahatua Simatupang memastikan akan memenuhi seluruh rekomendasi Marine Inspector sebelum H - 9, saat ini sudah ada mesin las untuk memasang seluruh peralatan tersebut.

Dia juga berjanji untuk melengkapi kekurangan life jacket dan life craft sehingga KM Kirana II siap untuk melayani pemudik nantinya dengan aman dan nyaman. ***1***

Pewarta: Ganet

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015