Penguatan UMKM dalam menopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten harus lebih  digenjot menyongsong ancaman resesi global pada tahun depan. Langkah strategis yang harus dilakukan adalah melakukan kolaborasi multipihak agar UMK dapat berlari lebih kencang dari posisinya saat ini.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, Provinsi Banten telah memiliki modal pertumbuhan yang positif hingga pertengahan tahun ini. Tercatat, dengan kontribusi UMKM yang melebihi 50 persen, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada kuartal III-2022 mencapai 5,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Kadin dorong perluasan pembuatan NIB di Kota Tangerang untuk pelaku UMKM
 
Dengan status sebagai daerah penyanggah ibu kota negara saat ini, Provinsi Banten perlu memperkuat peran UMKM dalam mengurangi permasalahan pengangguran dan beban ibu kota negara, terutama bagi masyarakat yang bergantung dari lowongan kerja perkantoran. Pasalnya, dari jumlah penduduk sekitar 12 juta jiwa, jumlah UMKM di Provinsi Banten baru sekitar 1 juta unit usaha.

“Dorongan untuk memajukan UMKM untuk bertumbuh lebih kencang harus terus dilakukan demi mengatasi permasalahan pengangguran terbuka dan terselubung, serta mengantisipasi perlambatan ekonomi global pada tahun depan. Kekuatan ekonomi domestik menjadi penopang utama ekonomi tahun depan, salah satunya datang dari kesiapan pelaku UMKM,” ujar dia.
 
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Dok. KADIN Indonesia

Secara khusus, Arsjad menyoroti potensi industri komoditas kedelai yang ada di Kabupaten Serang. Dengan lahan yang masih cukup tersedia, ekstensifikasi usaha petani kedelai yang berdampak pada peningkatan produktivitas masih dapat dilakukan. Karena pada kenyataannya, permintaan kedelai di dalam negeri terbilang tinggi mencapai 9,2 juta ton, sementara produktivitas kedelai dalam negeri masih di kisaran 215 ribu ton.

Seperti diketahui, Kabupaten Serang rencananya akan menjadi sentra industri kedelai di Provinsi Banten. Selain komoditas tersebut menjadi salah satu penyuplai inflasi, produksi kedelai tersebut dapat memenuhi permintaan di dalam negeri. 

Pemerintah Kabupaten Serang bakal menyiapkan area seluas 5 hektar di enam kecamatan yang dikhususkan untuk pembibitan kedelai, yakni di Anyer, Padarincang, Pabuaran, Ciomas, Mancak, dan Cinangka untuk merealisasikan rencana tersebut.

Arsjad menambahkan, berkaca pada kisah sukses yang dilakukan KADIN bersama sejumlah petani di Jawa Barat dan Jawa Timur, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah Provinsi Banten dalam menggenjot produktivitas pertanian di daerah tersebut. 
 
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: Dok. KADIN Indonesia

Langkah strategis tersebut dilakukan melalui program pendampingan melekat (inclusive closed-loop) yang mempertemukan para pelaku UMKM, termasuk para petani dengan sejumlah pihak dalam mendukung perluasan usaha, produktivitas, hingga pemasaran. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para petani, tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja baru dan berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.

Salah satu contoh konkrit program pendampingan melekat adalah para petani hortikultura di Garut yang mengalami peningkatan produktivitas hingga 12 – 15%  dan memberikan keuntungan signifikan sebesar Rp120 juta per periode panen. Keuntungan tersebut naik 27% setelah tersentuh program tersebut.

Contoh lain upaya KADIN adalah Pertanian Cabai yang digerakkan oleh Crowde di Ciawi, Bogor. Dengan pendampingan intensif menggunakan teknologi, terjadi ekspansi penanaman lima kali, dari 1 hektar menjadi 5 hektar dan menghasilkan kenaikan pemasaran dua kali lipat, dari Rp30 juta per hektar menjadi Rp60 juta per hektar. 

“Ekonomi di Banten tahun ini digerakkan oleh sektor transportasi, pergudangan, dan konstruksi. Kita perlu fokus pada sentra ekonomi yang menyentuh langsung peningkatan taraf hidup dan kemampuan ekonomi masyarakat di sektor primer dan tersier. Hal ini selaras dengan tekad KADIN untuk memajukan UMKM di Tanah Air. Mari kita sama-sama bergandeng tangan,” tegas dia.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022