Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengimbau kepada para aparatur sipil negara (ASN) untuk netral dan tidak berpihak selama pelaksanaan Pemilu serentak 2024 meski mempunyai hak pilih.

"ASN itu punya hak memilih, tetapi kalau mau dipilih, ya bapak ibu keluar dulu dari ASN-nya. Jadi yang dilarang itu berpolitik praktis, hak memilih itu ya di kotak suara," kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam keterangannya di Tangerang, Selasa.

Baca juga: Pemkot Tangsel harap TMB bisa dorong tumbuhkan minat baca

Dijelaskan Wali Kota Benyamin, ada tiga ruang yang harus diperhatikan oleh ASN yakni ruang yang boleh dilakukan, ruang tidak boleh dilakukan ASN dalam hal kepemiluan dan ruang abu-abu yang tergantung kepada seseorang menafsirkan dan memberikan sudut pandangnya.

"Kuncinya adalah baca dan pahami aturannya," kata Benyamin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, salah satu kunci kesuksesan Pemilu ada pada tingkat partisipasi pemilih. Oleh karena itu pemahaman kepada warga harus terus dilakukan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu nantinya.

"Kalau kita menyosialisasikan dan mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya itu tidak masalah, tetapi yang jadi masalah jika mengarahkan untuk memilih si A, si B dan lain-lain, itu sudah partisan, jadinya," jelas Benyamin.

Benyamin juga meminta kepada para seluruh ASN jika Pemilu di Tangerang Selatan yakni pemilu legislatif, pilpres dan kemudian pilkada harus disukseskan dengan ukuran warga masyarakat terdaftar dan menggunakan hak memilihnya dan tidak diarahkan.

"Hati-hati juga penggunaan media sosial, jangan sampai permasalahan muncul dari penggunaan media sosialnya," katanya.

 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022