Serang (Antara News) - Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin mengatakan sekitar 60 persen pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Provinsi Banten sudah memiliki kartu sistem pembayaran nontunai.

"Jadi, lebih dari 50 persen karyawan PNS di Banten sudah menggunakan kartu nontunai sebagai alat pembayaran, dan diharapkan tahun mendatang semakin meningkat lagi jumlahnya sehingga nantinya seluruh pegawai memiliki kartu tersebut," kata Kurdi Matin pada acara pencanangan Kawasan Non Tunai di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Serang, Jumat.

Pencanangan Kawasan Non Tunai di Untirta diprakasai Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten bekerja sama dengan Untirta, dengan tujuan untuk lebih menggalakkan lagi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang sudah diluncurkan Gubernur BI Agus DW Martowardoyo pada 14 Agustus 2014 di Jakarta.

Kurdi Matin mengatakan pemerintah Provinsi Banten sangat mendukung kegiatan GNNT tersebut karena selain memberikan kemudahan kepada pemakainya untuk bertransaksi, juga mengurangi risiko yang tinggi bila menggunakan alat pembayaran tunai. 

"Kami mengharapkan Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lebih meningkatkan koordinasinya dalam gerakan ini, sehingga alat pembayaran tersebut tidak hanya dinikmati oleh orang di kota saja, tetapi juga merambah sampai ke desa, yang pada gilirannya akan memudahkan warga untuk melakukan transaksi baik untuk membayar, juga untuk mengirim uang secara cepat dan aman," kata Kurdi Matin.

Provinsi Banten dengan jumlah penduduk terbesar kelima di Jawa, kata Kurdi Matin, merupakan pangsa pasar yang potensial bagi perbankan untuk menawarkan kartu non tunai tersebut. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan pencanangan Kawasan Non Tunai di Untirta yang diresmikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar, ditujukan untuk mengenalkan kepada mahasiswa Untirta tentang transaksi non tunai secara lebih dini sehingga memunculkan masyarakat yang memiliki kebiasaan dalam melakukan pembayaran secara non tunai. 

"Dengan adanya sosialisasi, diharapkan dapat mendorong perwujudan 'Less Cash Society' di kalangan perguruan tinggi dan dapat bertindak sebagai pelopor pada masyarakat luas," katanya.

Ia mengatakan perguruan tinggi merupakan komponen strategis dalam sistem pendidikan nasional guna mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang terampil, inovatif, berkarakter serta berkemampuan sebagai pemimpin yang peka terhadap kondisi dan siap menghadapi era globalisasi.

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat berkontribusi secara substansial dalam berbagai aspek pendidikan salah satunya dalam peningkatan kualitas pengembangan karakter yang berdaya saing, katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015