Serang (Antara News) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mencanangkan Kawasan Nontunai di Kampus Untirta Serang, Jumat.

Pencanangan dilakukan oleh Deputi Gubernur BI Hendar dan dihadiri Rektor Untirta Prof Dr Sholeh Hidayat MPd dan Sekretaris Daerah Banten Kurdi Matin mewakili Plt Gubernur Banten Rano Karno.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan pencanangan kawasan nontunai tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang telah diluncurkan secara nasional oleh Gubernur BI Agus DW Martowardoyo pada 14 Agustus 2014 di Jakarta, dan oleh Plt Gubernur Banten Rano Karno pada pembukaan Banten Expo pada 24 September 2014 di Serang.

"Kawasan Nontunai di Kampus Untirta ini merupakan tahap awal dari rencana kegiatan pengembangan yang sama nantinya," kata Budiharto.

Ia mengatakan Banten yang jumlah penduduknya terbesar kelima di Pulau Jawa merupakan pasar yang potensial untuk memasarkan sistem pembayaran nontunai (elektronifikasi).

Menurut dia, pasar Indonesia termasuk Banten saat ini belum tereksplorasi secara optimal di tengah penggunaan sistem pembayaran yang terus meningkat.

Itu  menunjukkan potensi peningkatan elektronifikasi ke depan akan semakin besar sejalan dengan globalisasi dan perkembangan digitalisasi di dunia internasional.

Ia mengatakan perluasan dalam penggunaan elektronifikasi merupakan upaya dalam mengubah sebagian besar mekanisme pembayaran dari fisik menjadi digital, atau dari manual menjadi elektronik, dan meningkatkan akses keuangan yang terbatas menjadi luas (inklusif).

Perluasan elektronifikasi pembayaran merupakan bagian integral dari kebijakan keuangan inklusif dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan, katanya.

Ia mengatakan tren digitalisasi melalui penggunaan perangkat telekomunikasi (HP) oleh masyarakat termasuk di wilayah terpencil menunjukkan adanya kenaikan dan saat ini telah mencapai 270 juta pengguna.

Selain itu, perkembangan infrastruktur pembayaran juga menunjukkan pertumbuhan signifikan setiap tahunnya. Pertumbuhan infrastruktur pembayaran dalam dua tahun terakhir, yakni ATM dan EDC, masing-masing mencapai 14 persen dan 50 persen, katanya.

Salah satu visi Bank Indonesia di bidang non tunai adalah mewujudkan masyarakat yang memiliki preferensi tinggi dalam menggunakan instrumen dan sarana pembayaran non-tunai dalam melakukan transaksi keuangan (less cash society).

Budiharto mengatakan program sosialisasi penggunaan transaksi non tunai kepada mahasiswa bertujuan untuk mengenalkan transaksi nontunai secara lebih dini sehingga memunculkan masyarakat yang memiliki kebiasaan dalam melakukan pembayaran secara nontunai.

"Dengan adanya sosialisasi, diharapkan dapat mendorong perwujudan 'less cash society' di kalangan perguruan tinggi dan dapat bertindak sebagai pelopor pada masyarakat luas," katanya.

Dalam acara tersebut dilakukan penandatangan MoU Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Beasiswa kepada 40 mahasiswa Untirta dengan total nilai Rp250 juta, juga kuliah umum yang disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Hendar, dan bantuan kepada perpustakaan Untirta berupa "BI Corner".

"BI Corner merupakan sarana bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan ekonomi termasuk kebanksentralan, dalam upaya BI meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda," kata Budiharto.

Pewarta: Ridwan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015